26.7 C
Bojonegoro
Tuesday, June 6, 2023

Nadia Ayyesha

Belajar Soal dari Internet

- Advertisement -

NADIA Ayyesha meraih sejumlah prestasi di bidang matematika. Dia menjadi juara 3 Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang matematika tingkat kecamatan dan kabupaten pada 2020. Juga, juara 2 OSN bidang matematika tingkat kecamatan tahun lalu.

 

“Saya memang suka matematika, dan kalau boleh dibilang lumayan jago. Namun, saya masih memiliki kesulitan,” kata bocah yang sering dipanggil Yesha tersebut.

 

Bermodal piagam penghargaan itu, siswi SD Muhammadiyah Lamongan ini berhasil menjadi calon siswa baru SMP Negeri  1 Lamongan melalui jalur prestasi.

- Advertisement -

 

Menurut Yesha, pelajaran aljabar paling sulit untuk dipelajarinya. “Sulitnya karena disuruh menemukan dan menyimpulkan, kenapa persamaan yang ditanyakan dalam soal dapat dicapai,” ujar bocah berusia 12 tahun tersebut.

 

Dorongan sang ibu yang membuat Yesha berani mengikuti perlombaan matematika. “Awalnya, mama saya menawari untuk ikut lomba. Mama saya berkata tidak apa-apa jika tidak menang,” katanya.

 

“Ternyata, saya berhasil memenangkan lomba yang saya ikuti tersebut. Sekolah juga turut mendukung, dan sering menunjuk saya untuk mewakili sekolah,” lanjut Yesha.

 

Dia memanfaatkan teknologi yang ada untuk terus belajar. “Saya sering belajar soal-soal di internet atas perintah mama saya.  Mama juga memerintahkan untuk mencari beasiswa di internet,” ujar Yesha.

 

Dia bercita-cita menjadi seorang dosen matematika. “Saya ingin mengubah pandangan orang-orang bahwa matematika itu susah. Sebenarnya gampang menurut saya, tinggal bergantung pada niat yang dimiliki orang tersebut,” jelas Yesha. (edo/yan)

NADIA Ayyesha meraih sejumlah prestasi di bidang matematika. Dia menjadi juara 3 Olimpiade Sains Nasional (OSN) bidang matematika tingkat kecamatan dan kabupaten pada 2020. Juga, juara 2 OSN bidang matematika tingkat kecamatan tahun lalu.

 

“Saya memang suka matematika, dan kalau boleh dibilang lumayan jago. Namun, saya masih memiliki kesulitan,” kata bocah yang sering dipanggil Yesha tersebut.

 

Bermodal piagam penghargaan itu, siswi SD Muhammadiyah Lamongan ini berhasil menjadi calon siswa baru SMP Negeri  1 Lamongan melalui jalur prestasi.

- Advertisement -

 

Menurut Yesha, pelajaran aljabar paling sulit untuk dipelajarinya. “Sulitnya karena disuruh menemukan dan menyimpulkan, kenapa persamaan yang ditanyakan dalam soal dapat dicapai,” ujar bocah berusia 12 tahun tersebut.

 

Dorongan sang ibu yang membuat Yesha berani mengikuti perlombaan matematika. “Awalnya, mama saya menawari untuk ikut lomba. Mama saya berkata tidak apa-apa jika tidak menang,” katanya.

 

“Ternyata, saya berhasil memenangkan lomba yang saya ikuti tersebut. Sekolah juga turut mendukung, dan sering menunjuk saya untuk mewakili sekolah,” lanjut Yesha.

 

Dia memanfaatkan teknologi yang ada untuk terus belajar. “Saya sering belajar soal-soal di internet atas perintah mama saya.  Mama juga memerintahkan untuk mencari beasiswa di internet,” ujar Yesha.

 

Dia bercita-cita menjadi seorang dosen matematika. “Saya ingin mengubah pandangan orang-orang bahwa matematika itu susah. Sebenarnya gampang menurut saya, tinggal bergantung pada niat yang dimiliki orang tersebut,” jelas Yesha. (edo/yan)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/