- Advertisement -
BUKAN orang luar, justru pelaku asusila yang merusak masa depan anak perempuan, ternyata ayah tiri maupun paman. Fenomena ini harus menjadi atensi serius. Aktivis Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Bojonegoro Nafidatul Himah mengatakan, kasys kekerasan seksual menjadi atensi dan seringkali dilakukan orang terdekat korban. Karena itu, pengawasan terhadap anak harus ditingkatkan.
Mengingat adanya kasus asusila dengan tersangka ayah tiri, Himah berharap masyarakat khususnya para perempuan ketika hendak menikah lagi perlu memastikan latar belakang suami baru akan menjadi ayah tiri anak-anaknya.
‘’Karena itu, para ibu ini penting dalam hal memberikan pendidikan seks terhadap anak-anaknya. Agar tahu organ tubuh vital mana saja tidak boleh dipegang oleh siapapun, kecuali ibunya sendiri,” ujarnya.
- Advertisement -
Selain itu, peran guru di sekolah harus memberi pendidikan seks. Sehingga para remaja lebih berhati-hati, bukan terhadap orang asing saja, tapi orang terdekat sekalipun. ‘’Sebab modus rayuan para predator seksual itu beragam. Sedangkan anak-anak di bawah umur ini masih mudah dipengaruhi,” ungkapnya.
Himah mendorong agar tahun ini raperda perlindungan perempuan dan anak ini segera dibahas kembali. (bgs/rij)
BUKAN orang luar, justru pelaku asusila yang merusak masa depan anak perempuan, ternyata ayah tiri maupun paman. Fenomena ini harus menjadi atensi serius. Aktivis Koalisi Perempuan Indonesia (KPI) Bojonegoro Nafidatul Himah mengatakan, kasys kekerasan seksual menjadi atensi dan seringkali dilakukan orang terdekat korban. Karena itu, pengawasan terhadap anak harus ditingkatkan.
Mengingat adanya kasus asusila dengan tersangka ayah tiri, Himah berharap masyarakat khususnya para perempuan ketika hendak menikah lagi perlu memastikan latar belakang suami baru akan menjadi ayah tiri anak-anaknya.
‘’Karena itu, para ibu ini penting dalam hal memberikan pendidikan seks terhadap anak-anaknya. Agar tahu organ tubuh vital mana saja tidak boleh dipegang oleh siapapun, kecuali ibunya sendiri,” ujarnya.
- Advertisement -
Selain itu, peran guru di sekolah harus memberi pendidikan seks. Sehingga para remaja lebih berhati-hati, bukan terhadap orang asing saja, tapi orang terdekat sekalipun. ‘’Sebab modus rayuan para predator seksual itu beragam. Sedangkan anak-anak di bawah umur ini masih mudah dipengaruhi,” ungkapnya.
Himah mendorong agar tahun ini raperda perlindungan perempuan dan anak ini segera dibahas kembali. (bgs/rij)