28.3 C
Bojonegoro
Friday, March 31, 2023

Bulan Terakhir, Biaya Sewa Pasar Wisata Belum Dipastikan

- Advertisement -

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Pasar Wisata telah memasuki bulan ketiga setelah dibuka secara resmi 10 Januari lalu. Namun, memasuki bulan terakhir pembebasan biaya sewa, para pedagang belum mengetahui kejelasan di bulan depan.

 

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro (Disdagkop UM) Bojonegoro Sukaemi mengatakan, bahwa berdasarkan rencana awal akan dikenakan tarif setelah tiga bulan. Besaran tarif belum ditentukan dari awal dibukanya Pasar Wisata. ‘’Rencana sebelumnya hanya tiga bulan digratiskan,” katanya kemarin (14/3).

 

Sukaemi menambahkan, saat ini disdagkop masih melakukan proses penentuan besaran biaya sewa di bulan depan. Berbagai faktor dipertimbangkan dan melihat kondisi pedagang. ‘’Belum bisa dipastikan, namun saat ini masih proses penetapan,” pungkasnya.

- Advertisement -

 

Amir pedagang pakaian menempati Pasar Wisata mengatakan, bahwa saat ini pedagang menunggu keputusan tarif sewa. Karena berdasar informasi awal, penempatan lapak masih digratiskan selama tiga bulan. Namun, menurutnya belum siap apabila dikenakan tarif tinggi.

 

‘’Kalau bisa jangan terlalu mahal, karena untuk ukuran lapak kecil,” ungkapnya.

 

Salah satu pedagang di lapak makanan mengatakan, dirinya belum siap apabila dikenakan tarif cukup tinggi. ‘’Bulan lalu sempat ada kabar kalau tarifnya sekitar Rp 200 ribu, kalau sebesar itu keberatan,” tutur pedagang asal Desa Campurejo tersebut. (dan/rij)

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Pasar Wisata telah memasuki bulan ketiga setelah dibuka secara resmi 10 Januari lalu. Namun, memasuki bulan terakhir pembebasan biaya sewa, para pedagang belum mengetahui kejelasan di bulan depan.

 

Kepala Dinas Perdagangan, Koperasi, dan Usaha Mikro (Disdagkop UM) Bojonegoro Sukaemi mengatakan, bahwa berdasarkan rencana awal akan dikenakan tarif setelah tiga bulan. Besaran tarif belum ditentukan dari awal dibukanya Pasar Wisata. ‘’Rencana sebelumnya hanya tiga bulan digratiskan,” katanya kemarin (14/3).

 

Sukaemi menambahkan, saat ini disdagkop masih melakukan proses penentuan besaran biaya sewa di bulan depan. Berbagai faktor dipertimbangkan dan melihat kondisi pedagang. ‘’Belum bisa dipastikan, namun saat ini masih proses penetapan,” pungkasnya.

- Advertisement -

 

Amir pedagang pakaian menempati Pasar Wisata mengatakan, bahwa saat ini pedagang menunggu keputusan tarif sewa. Karena berdasar informasi awal, penempatan lapak masih digratiskan selama tiga bulan. Namun, menurutnya belum siap apabila dikenakan tarif tinggi.

 

‘’Kalau bisa jangan terlalu mahal, karena untuk ukuran lapak kecil,” ungkapnya.

 

Salah satu pedagang di lapak makanan mengatakan, dirinya belum siap apabila dikenakan tarif cukup tinggi. ‘’Bulan lalu sempat ada kabar kalau tarifnya sekitar Rp 200 ribu, kalau sebesar itu keberatan,” tutur pedagang asal Desa Campurejo tersebut. (dan/rij)

Artikel Terkait

Harga Minyak Goreng Kemasan Tren Naik

Terus Gairahkan Pasar Tradisional

Stok Minyak Goreng Menipis

Most Read

Artikel Terbaru

Koleksi 50 Boneka di Rumah

Diparkir di Kos, Motor Raib

Amankan Pengedar SS di Pantura


/