- Advertisement -
KESIBUKAN Drs H Imam Ghazali bertambah akhir – akhir ini. Sebagai sekretaris PCNU Lamongan dia menjadi koordinator tasyakuran kegiatan peringatan 1 Abad NU di Kabupaten Lamongan yang digelar mulai beberapa hari lalu.
‘’Semoga hingga selesai acaranya berjalan lancar dan sukses,’’ ujarnya.
Selain itu, dia harus terus memantau perkembangan asrama Pondok Pesantren Ma’arif Pucung, Kecamatan Kembangbahu. Di ponpes yang memiliki lembaga PAUD, RA, MI, MTs, dan MA Ma’arif NU dengan total sekitar 800 siswa itu, Ghazali menjadi ketua yayasannya.
Asrama ponpes itu kini tahap pembangunan. Peletakan batu pertamanya dilakukan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Oktober lalu. ‘’Masih buat pondasi asrama sama pondasi musala,’’ ucap Ghazali.
Dia menargetkan pada tahun ajaran baru 2023/2024, bangunan tersebut dapat digunakan. Minimal, beberapa ruangan dan musala.
- Advertisement -
‘’Untuk mempercepat pembangunan kami harus bekerjasama dengan semua pihak,’’ kata laki – laki 62 tahun ini.
Untuk menopang kebutuhan ekonomi keluarga, Ghazali juga menjadi distributor buku pelajaran sekolah ma’arif.
‘’Kalau di sela-sela itu, satu minggu sekali ngopi sama teman – teman untuk refreshing,’’ tuturnya. (sip/yan)
KESIBUKAN Drs H Imam Ghazali bertambah akhir – akhir ini. Sebagai sekretaris PCNU Lamongan dia menjadi koordinator tasyakuran kegiatan peringatan 1 Abad NU di Kabupaten Lamongan yang digelar mulai beberapa hari lalu.
‘’Semoga hingga selesai acaranya berjalan lancar dan sukses,’’ ujarnya.
Selain itu, dia harus terus memantau perkembangan asrama Pondok Pesantren Ma’arif Pucung, Kecamatan Kembangbahu. Di ponpes yang memiliki lembaga PAUD, RA, MI, MTs, dan MA Ma’arif NU dengan total sekitar 800 siswa itu, Ghazali menjadi ketua yayasannya.
Asrama ponpes itu kini tahap pembangunan. Peletakan batu pertamanya dilakukan Bupati Lamongan Yuhronur Efendi, Oktober lalu. ‘’Masih buat pondasi asrama sama pondasi musala,’’ ucap Ghazali.
Dia menargetkan pada tahun ajaran baru 2023/2024, bangunan tersebut dapat digunakan. Minimal, beberapa ruangan dan musala.
- Advertisement -
‘’Untuk mempercepat pembangunan kami harus bekerjasama dengan semua pihak,’’ kata laki – laki 62 tahun ini.
Untuk menopang kebutuhan ekonomi keluarga, Ghazali juga menjadi distributor buku pelajaran sekolah ma’arif.
‘’Kalau di sela-sela itu, satu minggu sekali ngopi sama teman – teman untuk refreshing,’’ tuturnya. (sip/yan)