- Advertisement -
BERAWAL dari keluar perusahaan, Suharto memutar otak mencari cara menghidupi keluarga. Mulai buka warung, ternak kambing dari modal teman, ternak ayam petelur, hingga ternak itik. ‘’Banyak usaha saya coba, tapi jatuh hati di itik,” kata Kepala Desa Semanding, Kecamatan Bojonegoro Kota tersebut.
Menekuni ternak itik lima tahun dan kini memiliki 500 ekor. ‘’Pernah bebek peking harga jual per kilogram hanya dapat Rp 1,6 juta kan rugi. Kalau itik bisa untung Rp 12 juta selama tiga bulan,” ujar Suharto.
Menurutnya, banyak masyarakat belum mengetahui prospek ternak itik. ‘’Orang mengira mahal dari segi pakan, padahal kalau diinovasi bisa murah,” katanya. Suharto merasa melihat ternak itik membuatnya tenang, seolah tidak ada masalah. (yna/rij)
BERAWAL dari keluar perusahaan, Suharto memutar otak mencari cara menghidupi keluarga. Mulai buka warung, ternak kambing dari modal teman, ternak ayam petelur, hingga ternak itik. ‘’Banyak usaha saya coba, tapi jatuh hati di itik,” kata Kepala Desa Semanding, Kecamatan Bojonegoro Kota tersebut.
Menekuni ternak itik lima tahun dan kini memiliki 500 ekor. ‘’Pernah bebek peking harga jual per kilogram hanya dapat Rp 1,6 juta kan rugi. Kalau itik bisa untung Rp 12 juta selama tiga bulan,” ujar Suharto.
Menurutnya, banyak masyarakat belum mengetahui prospek ternak itik. ‘’Orang mengira mahal dari segi pakan, padahal kalau diinovasi bisa murah,” katanya. Suharto merasa melihat ternak itik membuatnya tenang, seolah tidak ada masalah. (yna/rij)