- Advertisement -
LAMONGAN, Radar Lamongan – Kucuran dana cukai tembakau tak hanya untuk bantuan alat peningkatan produksi bagi petani tembakau. Juga hibah pembangunan jalan produksi kawasan perkebunan.
Titiknya, menyebar di semua wilayah yang ada komoditi tembakaunya. Kabid Perkebunan Dinas Ketahanan dan Pertanian Lamongan, M Bakrudin, menjelaskan, di Kecamatan Modo dan Ngimbang masing – masing 5 titik. Kemudian Sambeng (4), Sukorame (4), Kedungpring (3), Bluluk (2), dan Sugio (1).
Pembangunan yang dilakukan menyesuaikan usulan dari petani untuk memudahkan proses tanam hingga panen. Sehingga, setiap titik jenis bangunannya berbeda. Ada yang dibangun cor beton sepanjang 200 meter (m) dan urukan pedel serta finishing agregat B panjangnya 400 m. Anggarannya, Rp 150 juta hingga Rp 200 juta.
‘’Sekarang tahap perencanaan dan mudah-mudahan segera masuk lelang supaya bisa segera dinikmati petani,” jelasnya.
Peningkatan jalan perkebunan ini di luar program jalan poros ataupun jalan kecamatan. Bakrudin mengatakan, peningkatan jalan perkebunan ini syaratnya harus boleh dilewati kendaraan roda empat.
- Advertisement -
Menurut dia, pembangunannya ditarget tuntas akhir tahun. Perencanaannya dimaksimalkan agar Agustus saat petani mulai panen tidak terganggu.
“Nanti akan dicarikan solusi untuk pembangunan yang efektif. Kalau agregat mungkin kebutuhan waktunya tidak lama. Sebaliknya untuk cor harus memerhitungkan sampai kering,” tuturnya. (rka/yan)
LAMONGAN, Radar Lamongan – Kucuran dana cukai tembakau tak hanya untuk bantuan alat peningkatan produksi bagi petani tembakau. Juga hibah pembangunan jalan produksi kawasan perkebunan.
Titiknya, menyebar di semua wilayah yang ada komoditi tembakaunya. Kabid Perkebunan Dinas Ketahanan dan Pertanian Lamongan, M Bakrudin, menjelaskan, di Kecamatan Modo dan Ngimbang masing – masing 5 titik. Kemudian Sambeng (4), Sukorame (4), Kedungpring (3), Bluluk (2), dan Sugio (1).
Pembangunan yang dilakukan menyesuaikan usulan dari petani untuk memudahkan proses tanam hingga panen. Sehingga, setiap titik jenis bangunannya berbeda. Ada yang dibangun cor beton sepanjang 200 meter (m) dan urukan pedel serta finishing agregat B panjangnya 400 m. Anggarannya, Rp 150 juta hingga Rp 200 juta.
‘’Sekarang tahap perencanaan dan mudah-mudahan segera masuk lelang supaya bisa segera dinikmati petani,” jelasnya.
Peningkatan jalan perkebunan ini di luar program jalan poros ataupun jalan kecamatan. Bakrudin mengatakan, peningkatan jalan perkebunan ini syaratnya harus boleh dilewati kendaraan roda empat.
- Advertisement -
Menurut dia, pembangunannya ditarget tuntas akhir tahun. Perencanaannya dimaksimalkan agar Agustus saat petani mulai panen tidak terganggu.
“Nanti akan dicarikan solusi untuk pembangunan yang efektif. Kalau agregat mungkin kebutuhan waktunya tidak lama. Sebaliknya untuk cor harus memerhitungkan sampai kering,” tuturnya. (rka/yan)