25.2 C
Bojonegoro
Thursday, June 1, 2023

PERPUSTAKAAN NASIONAL REPUBLIK INDONESIA

Upaya Meningkatkan Indeks Literasi Masyarakat

- Advertisement -

LAMONGAN, Radar Lamongan – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan terus berinovasi dalam menumbuhkan gerakan literasi di Lamongan. Salah satu usaha yang dilakukan melalui pendekatan budaya kuliner megilan. Kegiatan ini dirangkai dengan festival kuliner dengan menyajikan ribuan jajanan serta makanan khas Lamongan.

 

Bahkan makanan yang disajikan ludes dalam hitungan menit. Selain itu, kegiatan ini dirangkai dengan pengukuhan bunda literasi kabupaten dan kecamatan, penandatanganan kerjasama dengan pemkab dan perguruan tinggi dalam mengembangkan perpustakaan sekolah, serta pemberian bantuan pojok baca digital (pocadi) serta beberapa donasi buku.

 

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Lamongan Farah Damayanti mengatakan, literasi kuliner megilan digagas untuk meningkatkan indeks literasi masyarakat (PILM). Kegiatan ini sebagai langkah promosi pentingnya meningkatkan kegemaran membaca. Serta, meningkatkan apresiasi insan pemerhati, agar terketuk membentuk ekosistem literasi.

- Advertisement -

 

‘’Alhamdulillah, dengan fasilitas dan dukungan yang diberikan Pemkab dan Perpusnas, minat baca di Lamongan mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya,” ujarnya.

 

Sekretaris Utama Perpusnas RI Dra. Ofy Sofiana, M.Hum menuturkan, literasi itu menulis dan membaca dengan beragam pendekatannya. Sebab, masyarakat yang berliterasi pasti masyarakat yang berpendidikan. Sehingga, inovasi ini menjadi manivestasi antara Perpus dan kuliner, sebagai wadah untuk belajar dan berkarya dengan kolaborasi. Menggairahkan kegiatan berliterasi ini perlu dukungan stakeholder, eksekutif, legislatif, pegiat literasi. Sehingga bisa memasyarakatkan literasi.

 

‘’Kita fasilitasi ruang baca, bukunya, dengan pendekatan budaya untuk melahirkan generasi yang gemar membaca,” ucapnya.

 

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengatakan, kegiatan yang dilakukan Pemkab ini tidak lain untuk meningkatkan kegemaran membaca dan memasyarakatkan literasi. Sebab, membangun minat baca sejak dini itu penting. Salah satunya dengan sinergitas dan kolaborasi, yakni melalui pendekatan persuasif.

 

Menurut Bupati Yes, pemerintah terus berkomitmen menjaga dan meningkatkan literasi melalui transformasi perpus inklusif. Menghadapi distribusi ketidakpastian dan kompleksitas permasalahan ini, dibutuhkan pengetahuan yang luas, salah satunya dengan menggairahkan budaya berliterasi.

 

‘’Karena itu, kita pilih berliterasi dengan pendekatan budaya kuliner agar minat baca itu tumbuh dan memperkenalkan kearifan lokal dengan pengenalan makanan serta jajanan khas Lamongan,” terangnya. (rka)

LAMONGAN, Radar Lamongan – Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan terus berinovasi dalam menumbuhkan gerakan literasi di Lamongan. Salah satu usaha yang dilakukan melalui pendekatan budaya kuliner megilan. Kegiatan ini dirangkai dengan festival kuliner dengan menyajikan ribuan jajanan serta makanan khas Lamongan.

 

Bahkan makanan yang disajikan ludes dalam hitungan menit. Selain itu, kegiatan ini dirangkai dengan pengukuhan bunda literasi kabupaten dan kecamatan, penandatanganan kerjasama dengan pemkab dan perguruan tinggi dalam mengembangkan perpustakaan sekolah, serta pemberian bantuan pojok baca digital (pocadi) serta beberapa donasi buku.

 

Kepala Dinas Kearsipan dan Perpustakaan Daerah Lamongan Farah Damayanti mengatakan, literasi kuliner megilan digagas untuk meningkatkan indeks literasi masyarakat (PILM). Kegiatan ini sebagai langkah promosi pentingnya meningkatkan kegemaran membaca. Serta, meningkatkan apresiasi insan pemerhati, agar terketuk membentuk ekosistem literasi.

- Advertisement -

 

‘’Alhamdulillah, dengan fasilitas dan dukungan yang diberikan Pemkab dan Perpusnas, minat baca di Lamongan mengalami peningkatan dibandingkan sebelumnya,” ujarnya.

 

Sekretaris Utama Perpusnas RI Dra. Ofy Sofiana, M.Hum menuturkan, literasi itu menulis dan membaca dengan beragam pendekatannya. Sebab, masyarakat yang berliterasi pasti masyarakat yang berpendidikan. Sehingga, inovasi ini menjadi manivestasi antara Perpus dan kuliner, sebagai wadah untuk belajar dan berkarya dengan kolaborasi. Menggairahkan kegiatan berliterasi ini perlu dukungan stakeholder, eksekutif, legislatif, pegiat literasi. Sehingga bisa memasyarakatkan literasi.

 

‘’Kita fasilitasi ruang baca, bukunya, dengan pendekatan budaya untuk melahirkan generasi yang gemar membaca,” ucapnya.

 

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi mengatakan, kegiatan yang dilakukan Pemkab ini tidak lain untuk meningkatkan kegemaran membaca dan memasyarakatkan literasi. Sebab, membangun minat baca sejak dini itu penting. Salah satunya dengan sinergitas dan kolaborasi, yakni melalui pendekatan persuasif.

 

Menurut Bupati Yes, pemerintah terus berkomitmen menjaga dan meningkatkan literasi melalui transformasi perpus inklusif. Menghadapi distribusi ketidakpastian dan kompleksitas permasalahan ini, dibutuhkan pengetahuan yang luas, salah satunya dengan menggairahkan budaya berliterasi.

 

‘’Karena itu, kita pilih berliterasi dengan pendekatan budaya kuliner agar minat baca itu tumbuh dan memperkenalkan kearifan lokal dengan pengenalan makanan serta jajanan khas Lamongan,” terangnya. (rka)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/