LAMONGAN, Radar Lamongan – Komisi C DPRD Lamongan berkordinasi dengan Kementerian PUPR di Gedung Direktorat Jenderal Bina Marga, Selasa (21/2). Komisi yang membidangi pembangunan tersebut mengkonfirmasi terkait realisasi proyek jalan tol yang melintasi Lamongan.
‘’Harapannya bisa segera terealisasi, karena itu sudah menjadi isu di masyarakat. Sebab, jalan tol tentu bisa mendorong perkembangan sektor industri di wilayah pantai utara dan sekitarnya,’’ tutur Wakil ketua Komisi C DPRD Lamongan, Ujik Silvian Efendi.
Dia menjelaskan, jalan tol nantinya memiliki rute Gresik – Lamongan – Tuban, sesuai dengan desain awal yang telah dibuat. Dari koordinasi tersebut, Ujik mengaku mendapatkan informasi jika anggaran yang dibutuhkan untuk merealisasikan sebesar Rp 21,9 triliun. Ujik memastikan, dari Pemkab Lamongan sudah siap dan mendukung pembangunan tol.
‘’Untuk kesiapan kabupaten, sudah oke-oke saja,’’ ujarnya.
Ujik menjelaskan, rencananya jalan tol akan direalisasikan antara Tahun 2025 hingga Tahun 2029. Sementara itu, Bupati Lamongan menginginkan adanya exit tol di tengah. Namun, hingga kini dari pusat belum bisa memberikan jawaban.
‘’Kemungkinan karena masih tergantung kembali ke investor,’’ katanya.

Mendorong Perbaikan di RSUD dr Soegiri
Komisi D DPRD memberikan perhatian terhadap pelayanan kesehatan. Salah satunya dengan melakukan sidak ke RSUD dr Soegiri Lamongan, Rabu (1/2). Komisi yang membidangi kesejahteraan masyarakat tersebut mendorong perbaikan fasilitas AC, parkir, hingga air bersih.
Anggota Komisi D DPRD Lamongan, Sanditia Devis Saputra mengungkapkan, yang paling krusial yakni pada lahan parkir. Dia mengaku sempat menerima komplain dari sejumlah pasien, terkait mahalnya tarif parkir.
‘’Jika orang tidak tahu pasti kaget saat membayar,’’ ujarnya.
Selain itu, sorotan lainnya pada fasilitas rawat jalan dan rawat inap gratis, yang masih kurang optimal dalam sosialisasi ke masyarakat. Dia mengamati, pihak RSUD dr Soegiri Lamongan tidak aktif menawari fasilitas tersebut. Hal itu membuat terdapat pasien tidak mampu memilih umum yang lebih mahal.
‘’Padahal seharusnya rumah sakit menawarkan solusi,’’ ucapnya.
Dia berharap, pihak RSUD dr Soegiri Lamongan meningkatkan pelayanan dan fasilitas. ‘’Terus gencarkan sosialisasi dan memberikan kepercayaan yang baik di RSUD dr Soegiri Lamongan, bahwa menjadi rumah sakit nomor satu di Lamongan,’’ terangnya. (sip/ind)