- Advertisement -
LAMONGAN, Radar Lamongan – Pemeliharaan waduk masih menjadi program Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Lamongan tahun depan. Kepala Dinas PU SDA Lamongan, M Jufri, mengatakan, pembuatan waduk baru belum ada.
Tahun depan hanya ada pengerukan waduk agar bisa menampung air sebanyak – banyaknya. Waduk dapat difungsikan sebagai irigiasi pertanian dan pengendali banjir. ‘’Fungsi utama irigasi pertanian saat kekeringan,’’ ujarnya.
Dia menjelaskan, waduk menjadi kewenangan kabupaten. Sedangkan embung milik desa. Pengelolaannya, diserahkan desa. ‘’Karena luasannya tidak begitu besar,’’ ucapnya.
- Advertisement -
Desa yang memiliki lahan bisa membuat embung. Dinas SDA bisa membantu secara teknis. ‘’Sampai saat ini belum ada desa yang mengajukan membuat embung. Hanya ada pemeliharaan dan normalisasi,’’ ujarnya.
Sementara itu, anggota komisi C DPRD Lamongan, M. Freddy Wahyudi mendorong pembuatan embung baru. ‘’Bagaimana masyarakat Lamongan ini di masa kering tidak kekurangan air,’’ ujar politisi F-PKB tersebut.
Menurut dia, wilayah Lamongan seperti mangkok. Ketika tidak ada hujan, tidak ada air. ‘’Masih banyak wilayah sumber airnya sulit, jadi mengandalkan air sungai. Harapan ke depan, bisa merasakan air bersih,’’ katanya. (sip/yan)
LAMONGAN, Radar Lamongan – Pemeliharaan waduk masih menjadi program Dinas Pekerjaan Umum Sumber Daya Air (PU SDA) Lamongan tahun depan. Kepala Dinas PU SDA Lamongan, M Jufri, mengatakan, pembuatan waduk baru belum ada.
Tahun depan hanya ada pengerukan waduk agar bisa menampung air sebanyak – banyaknya. Waduk dapat difungsikan sebagai irigiasi pertanian dan pengendali banjir. ‘’Fungsi utama irigasi pertanian saat kekeringan,’’ ujarnya.
Dia menjelaskan, waduk menjadi kewenangan kabupaten. Sedangkan embung milik desa. Pengelolaannya, diserahkan desa. ‘’Karena luasannya tidak begitu besar,’’ ucapnya.
- Advertisement -
Desa yang memiliki lahan bisa membuat embung. Dinas SDA bisa membantu secara teknis. ‘’Sampai saat ini belum ada desa yang mengajukan membuat embung. Hanya ada pemeliharaan dan normalisasi,’’ ujarnya.
Sementara itu, anggota komisi C DPRD Lamongan, M. Freddy Wahyudi mendorong pembuatan embung baru. ‘’Bagaimana masyarakat Lamongan ini di masa kering tidak kekurangan air,’’ ujar politisi F-PKB tersebut.
Menurut dia, wilayah Lamongan seperti mangkok. Ketika tidak ada hujan, tidak ada air. ‘’Masih banyak wilayah sumber airnya sulit, jadi mengandalkan air sungai. Harapan ke depan, bisa merasakan air bersih,’’ katanya. (sip/yan)