- Advertisement -
LAMONGAN, Radar Lamongan – Program vaksinasi di Lamongan terus berlanjut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lamongan, dr Taufik Hidayat, mengatakan, minggu ini mulai dilakukan vaksinasi dosis 4 untuk lanjut usia (lansia).
“Kita tidak memasang target, tapi secepatnya dari lansia yang sudah menerima dosis 3 dan sudah cukup waktunya bisa langsung dosis 4 karena mereka memiliki risiko tinggi,” ujarnya.
Menurut Taufik, lansia menempati urutan kedua setelah tenaga kesehatan untuk menerima dosis 4. Apalagi, lansia imunnya cenderung rentan dan beberapa sudah memiliki komorbid. Mereka memiliki risiko tinggi untuk terpapar.
- Advertisement -
Taufik mengaku vaksinasi lansia sedikit berat. Tantangannya lebih besar karena harus mengedukasi dulu. Selain itu, beberapa yang pernah mendapatkan vaksin dosis awal kemudian muncul gejala, akhirnya takut untuk divaksin lagi. Dibutuhkan pendekatan yang khusus agar bisa terealisasi.
Taufik menyebut, sebenarnya untuk lansia proyeksinya 158 ribu. Mereka yang sudah menyelesaikan sampai dosis 3 sebanyak 31 ribu. Jumlah ini akan terus bertambah karena mulai minggu ini dilakukan door to door lagi.
“Kita dekatkan layanan kerjasama dengan desa untuk memudahkan para lansia dalam mengikuti vaksinasi,” terangnya.
Terkait stok dosis, Taufik mengatakan masih aman. Setiap minggu selalu mendapatkan kiriman dari provinsi. Bahkan, minggu depan ditambah pengajuannya karena ada peningkatan animo masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi. (rka/yan)
LAMONGAN, Radar Lamongan – Program vaksinasi di Lamongan terus berlanjut. Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Lamongan, dr Taufik Hidayat, mengatakan, minggu ini mulai dilakukan vaksinasi dosis 4 untuk lanjut usia (lansia).
“Kita tidak memasang target, tapi secepatnya dari lansia yang sudah menerima dosis 3 dan sudah cukup waktunya bisa langsung dosis 4 karena mereka memiliki risiko tinggi,” ujarnya.
Menurut Taufik, lansia menempati urutan kedua setelah tenaga kesehatan untuk menerima dosis 4. Apalagi, lansia imunnya cenderung rentan dan beberapa sudah memiliki komorbid. Mereka memiliki risiko tinggi untuk terpapar.
- Advertisement -
Taufik mengaku vaksinasi lansia sedikit berat. Tantangannya lebih besar karena harus mengedukasi dulu. Selain itu, beberapa yang pernah mendapatkan vaksin dosis awal kemudian muncul gejala, akhirnya takut untuk divaksin lagi. Dibutuhkan pendekatan yang khusus agar bisa terealisasi.
Taufik menyebut, sebenarnya untuk lansia proyeksinya 158 ribu. Mereka yang sudah menyelesaikan sampai dosis 3 sebanyak 31 ribu. Jumlah ini akan terus bertambah karena mulai minggu ini dilakukan door to door lagi.
“Kita dekatkan layanan kerjasama dengan desa untuk memudahkan para lansia dalam mengikuti vaksinasi,” terangnya.
Terkait stok dosis, Taufik mengatakan masih aman. Setiap minggu selalu mendapatkan kiriman dari provinsi. Bahkan, minggu depan ditambah pengajuannya karena ada peningkatan animo masyarakat untuk mendapatkan vaksinasi. (rka/yan)