31.6 C
Bojonegoro
Sunday, June 4, 2023

Progres Masih 5 Persen, Penerima 76 Sekolah

Pengerjaan Kelas DAK di Bojonegoro Sisa Dua Bulan

- Advertisement -

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Perbaikan sarana dan prasarana (sarpras) sekolah melalui dana alokasi khusus (DAK) baru mencapai 5 persen. Padahal, perbaikan ditargetkan selesai Oktober mendatang. Sehingga waktu perbaikan tersisa sekitar dua bulan.

 

Kabid Pendidikan Dasar Fathur Rokhim mengatakan, progres rehabilitasi sarana dan sarana maupun pembangunan ruang kelas baru (RKB) rerata baru mencapai 5 persen. Capaian tersebut untuk perbaikan dengan DAK.

 

“Sedangkan (perbaikan) bersumber APBD belum dimulai. Masih menunggu arahan dari KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi),” katanya kemarin (25/8).

- Advertisement -

 

Selain pengerjaan ruang kelas, terdapat juga perbaikan toilet, ruang guru, hingga laboratorium. Semua perbaikan bersumber DAK ditargetkan selesai Oktober mendatang. “Swakelola oleh komite sekolah dengan kontrak 90 hari pengerjaan,” bebernya.

 

Terkait pengawasan, menurut Rokhim, disdik tidak melakukan pengawasan. Sebab sudah ada pengawas dan konsultan tersendiri.

 

Rokhim menjelaskan tahun ini terdapat 76 lembaga mendapat perbaikan bersumber DAK. Dan 10 sekolah mendapat dua paket pekerjaan. Sehingga total terdapat 86 pekerjaan dengan nilai anggaran Rp 18 miliar.

 

Sedangkan untuk perbaikan menggunakan APBD terdapat 102 sekolah. Terdiri dari 92 SD dan 10 SMP. Total anggaran mencapai Rp 31 miliar. (irv/rij)

BOJONEGORO, Radar Bojonegoro – Perbaikan sarana dan prasarana (sarpras) sekolah melalui dana alokasi khusus (DAK) baru mencapai 5 persen. Padahal, perbaikan ditargetkan selesai Oktober mendatang. Sehingga waktu perbaikan tersisa sekitar dua bulan.

 

Kabid Pendidikan Dasar Fathur Rokhim mengatakan, progres rehabilitasi sarana dan sarana maupun pembangunan ruang kelas baru (RKB) rerata baru mencapai 5 persen. Capaian tersebut untuk perbaikan dengan DAK.

 

“Sedangkan (perbaikan) bersumber APBD belum dimulai. Masih menunggu arahan dari KPK (Komisi Pemberantasan Korupsi),” katanya kemarin (25/8).

- Advertisement -

 

Selain pengerjaan ruang kelas, terdapat juga perbaikan toilet, ruang guru, hingga laboratorium. Semua perbaikan bersumber DAK ditargetkan selesai Oktober mendatang. “Swakelola oleh komite sekolah dengan kontrak 90 hari pengerjaan,” bebernya.

 

Terkait pengawasan, menurut Rokhim, disdik tidak melakukan pengawasan. Sebab sudah ada pengawas dan konsultan tersendiri.

 

Rokhim menjelaskan tahun ini terdapat 76 lembaga mendapat perbaikan bersumber DAK. Dan 10 sekolah mendapat dua paket pekerjaan. Sehingga total terdapat 86 pekerjaan dengan nilai anggaran Rp 18 miliar.

 

Sedangkan untuk perbaikan menggunakan APBD terdapat 102 sekolah. Terdiri dari 92 SD dan 10 SMP. Total anggaran mencapai Rp 31 miliar. (irv/rij)

Artikel Terkait

Most Read

Ikuti Lomba Menyanyi Solo

Layak Diproyeksi Dander Kota Baru

Artikel Terbaru


/