LAMONGAN, Radar Lamongan – Meski dilanda pandemi selama dua tahun, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lamongan berhasil menjalankan pemerintahannya dengan baik.
Bupati Lamongan Yuhronur Efendi dan wakilnya Abdul Rouf berkomitmen dalam menjalankan pemerintahan yang terbuka dan mengedepankan kolaborasi. Sejumlah program digagas untuk kepentingan bersama menuju kejayaan yang berkeadilan.
Dari kebersamaan, sejumlah persoalan berhasil dipecahkan solusi dan penanganannya. Pandemi Covid-19 misalnya. Penanganan yang cepat dan mengedepankan pendekatan budaya membuat Lamongan berhasil ditetapkan sebagai kabupaten pertama dengan level 1 Se-Jawa Bali. Keberhasilan dalam penanganan Covid-19 tersebut, membuat investor tidak ragu untuk datang ke Kota Soto ini. Para investor semakin tertarik untuk berinvestasi mengembangkan usahanya.
Sejumlah tenan besar mulai menjamur di sepanjang jalan-jalan di Lamongan. Retail perlengkapan petualangan alam, Eiger dan Rei sudah membuka gerai toko yang cukup besar di Lamongan.
Investor juga ada yang memilih Lamongan Plaza sebagai ‘’etalase’’ jualannya. Mulai Selma dan Informa, Mr. DIY, hingga bazaar Matahari Dept store.
Belum lagi sektor properti yang bermunculan investor baru dengan perumahannya. Tempat kuliner juga semakin menjamur memberikan banyak pilihan bagi warga Lamongan.
Tentu, Lamongan harus berkembang lagi. Momen peringatan Hari Jadi Lamongan (HJL) ke-453 bertema Kolaborasi Mewujudkan Pembangunan Inklusi dijadikan semangat pemkab untuk menghasilkan karya dan kinerja lebih baik lagi.
Bupati Yuhronur Efendi kembali mengajak seluruh lapisan masyarakat dalam mendukung pembangunan untuk menjadikan Lamongan lebih baik. Tahun ini, merupakan awal implementasi RPJMD Kabupaten Lamongan tahun 2021-2026. Diperlukan kolaborasi stakeholder untuk akselerasi pembangunan infrastruktur layanan dasar dan kebangkitan ekonomi.
Dalam RPJMD, tertuang berbagai isu strategis dan program prioritas. Seperti, Pendidikan Gratis bagi Masyarakat kurang Sejahtera (Perintis), Lamongan Sehat dengan Home Care Servicenya, Pembangunan Infrastruktur melalui Jalan Mantap dan Alus Lamongan (Jamula). Kemudian Lumbung Pangan Lamongan untuk sektor pertanian dan perikanan, pariwisata yang ramah dan terintegrasi (Ramasinta), Young Enterpreneur Succes (Megpreneur), Yakin Semua Sejahtera, Digitalisasi Layanan Publik, serta Desa Berjaya melalui Dana Dusun.
Dalam pelaksanaan pembangunan lima tahun ke depan sebagai wujud akselerasi Kejayaan Lamongan yang berkeadilan, Pemkab Lamongan menjadikan pembangunan inklusi dan kolaborasi sebagai pendekatan utama. Melalui pendekatan inklusif, Pemkab Lamongan ingin menghadirkan pembangunan untuk semua. “Bangkit Ekonominya, Merata Pembangunannya, Harmonis Warganya”.
Paling penting dari inklusifitas adalah bagaimana pertumbuhan ekonomi semakin berkualitas dan berkelanjutan. Sehingga, secara bersama dapat memersempit kesenjangan sosial dan memberikan dampak pada peningkatan kesejahteraan masyarakat.
Dengan pendekatan inklusif, pemerintah ingin membuka ruang publik dan kerjasama seluas-luasnya dan menciptakan kesempatan atau aksesibilitas yang sama untuk warganya. Sehingga, mereka bisa mendapatkan pelayanan dasar (pendidikan, kesehatan, pembangunan infrastruktur dan sosial keagamaan). Pembangunan inklusi tentunya membutuhkan lingkungan tanpa hambatan dan dukungan stakeholder untuk saling menghargai dan bertoleransi.
Pemkab juga mengusung semangat kolaborasi untuk kejayaan Lamongan. Melalui kolaborasi Penta Helix (pemerintah, akademisi, swasta, masyarakat, dan media). Sehingga , terbangun ekosistem kreatif dan inovasi, serta menjadi kekuatan dan kunci keberhasilan Pemkab Lamongan dalam pembangunan. Pemkab Lamongan berencana menuntaskan pembangunan infrastruktur, menyediakan sport tourism dengan pembangunan training ground, co working space, gedung kesenian dan lainnya. “Semuanya ini butuh proses dan kolaborasi agar terwujud Kejayaan yang berkeadilan,’’ ujar Bupati Yes, sapaan akrab Yuhronur Efendi. (rka)