25 C
Bojonegoro
Wednesday, March 22, 2023

Menengok Tim Goalball Lamongan Intens Berlatih

Gawang dari Tong Sampah, Gunakan Bola Seadanya

- Advertisement -

LAMONGAN, Radar Lamongan – Lima orang tampak asyik bermain goalball di lapangan Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Lamongan, kemarin (25/2). Mereka bersaing dalam tim, serta melempar bola yang di dalamnya terdapat lonceng yang tertanam. Tim dengan jersey kuning kombinasi hitam ini tergabung dalam Persatuan Goalball Lamongan (PGBL).

Seperti diketahui, goalball sebuah permainan yang dirancang khusus, untuk atlet dengan gangguan penglihatan atau tunanetra. Cuaca panas menyengat tak menyurutkan anggota PGBL berlatih dengan serius.  Dalam permainan goalball mengutamakan kordinasi antara telinga dan tangan.

Kapten Tim PGBL Aris Setiawan menuturkan, tim ini baru dibentuk pertengahan Agustus tahun lalu. Saat itu, dia hanya memperkenalkan goalball yang dipelajari di Malang. Ternyata anggota tim ini cukup antusias, hingga mencari informasi terkait perlombaan.

‘’Awalnya masih ragu untuk mengikuti, berkat dorongan teman-teman dan antusias mereka, akhirnya kami ikut lomba tersebut,’’ ujar pria berusia 27 tahun ini.

Tim PGBL mengikuti lomba perdana di Semarang bulan lalu, dengan peserta sebanyak 34 tim goalball. Debut PGBL tidak terlalu buruk. Mereka melaju hingga babak 16 besar, yakni takluk melawan juara turnamen goalball nasional.

- Advertisement -

‘’Kalah melawan juara nasional menjadi motivasi tim kita. Ke depan bakal lebih baik dan semoga bisa menjadi juara pada turnamen berikutnya. Saya percaya dengan tim ini,’’ ucapnya sambil memegang bola.

Aris mengatakan, timnya biasa latihan satu minggu sekali, yang terkadang diikuti lima hingga enam pemain. Dia mengaku memiliki sejumlah kendala saat latihan. Salah satunya belum adanya gawang yang sesuai standar. ‘’Jadi kita gunakan tong sampah untuk gawangnya,’’ tutur Aris.

Selain itu, Aris mengaku, timnya belum memiliki bola yang sesuai standar permainan goalball. Kini, timnya hanya menggunakan bola seadanya. ‘’Ini tidak sesuai dengan segi berat dan ketebalannya,’’ imbuhnya.

Tak cukup sampai di situ, timnya juga terkendala lapangan yang sesuai standarisasi. Seharusnya panjang lapangan sekitar 18 meter, dengan lebar sekitar sembilan meter. Meski begitu, kendala yang ada tidak menjadi hambatan. Aris menuturkan, terpenting sekarang timnya bisa latihan secara rutin.

‘’Berharap ke depan, kita minimal memiliki bola dulu. Kalau latihan itu biar tahu cara melempar dan menangkap yang benar. Karena pengalaman di turnamen sempat kaget, soalnya baru pertama kali,’’ ucap Aris.

Aris menjelaskan, saat turnamen semua pemain harus mengenakan penutup mata. Namun saat latihan, ada pemain yang mengenakan dan tidak mengenakan penutup mata. Seperti dirinya yang masih memiliki sedikit penghlihatan, harus mengenakan penutup mata. Aris menambahkan, untuk latihan melempar bola agar kuat, dengan cara latihan dengan barbel dan push-up.

‘’Kalau dipermainan ini, yang utama kepekaan telinga. Harus saling kerjasama agar tidak ke bobolan,’’ terang Aris. (sip/ind)

LAMONGAN, Radar Lamongan – Lima orang tampak asyik bermain goalball di lapangan Sekolah Luar Biasa (SLB) Negeri Lamongan, kemarin (25/2). Mereka bersaing dalam tim, serta melempar bola yang di dalamnya terdapat lonceng yang tertanam. Tim dengan jersey kuning kombinasi hitam ini tergabung dalam Persatuan Goalball Lamongan (PGBL).

Seperti diketahui, goalball sebuah permainan yang dirancang khusus, untuk atlet dengan gangguan penglihatan atau tunanetra. Cuaca panas menyengat tak menyurutkan anggota PGBL berlatih dengan serius.  Dalam permainan goalball mengutamakan kordinasi antara telinga dan tangan.

Kapten Tim PGBL Aris Setiawan menuturkan, tim ini baru dibentuk pertengahan Agustus tahun lalu. Saat itu, dia hanya memperkenalkan goalball yang dipelajari di Malang. Ternyata anggota tim ini cukup antusias, hingga mencari informasi terkait perlombaan.

‘’Awalnya masih ragu untuk mengikuti, berkat dorongan teman-teman dan antusias mereka, akhirnya kami ikut lomba tersebut,’’ ujar pria berusia 27 tahun ini.

Tim PGBL mengikuti lomba perdana di Semarang bulan lalu, dengan peserta sebanyak 34 tim goalball. Debut PGBL tidak terlalu buruk. Mereka melaju hingga babak 16 besar, yakni takluk melawan juara turnamen goalball nasional.

- Advertisement -

‘’Kalah melawan juara nasional menjadi motivasi tim kita. Ke depan bakal lebih baik dan semoga bisa menjadi juara pada turnamen berikutnya. Saya percaya dengan tim ini,’’ ucapnya sambil memegang bola.

Aris mengatakan, timnya biasa latihan satu minggu sekali, yang terkadang diikuti lima hingga enam pemain. Dia mengaku memiliki sejumlah kendala saat latihan. Salah satunya belum adanya gawang yang sesuai standar. ‘’Jadi kita gunakan tong sampah untuk gawangnya,’’ tutur Aris.

Selain itu, Aris mengaku, timnya belum memiliki bola yang sesuai standar permainan goalball. Kini, timnya hanya menggunakan bola seadanya. ‘’Ini tidak sesuai dengan segi berat dan ketebalannya,’’ imbuhnya.

Tak cukup sampai di situ, timnya juga terkendala lapangan yang sesuai standarisasi. Seharusnya panjang lapangan sekitar 18 meter, dengan lebar sekitar sembilan meter. Meski begitu, kendala yang ada tidak menjadi hambatan. Aris menuturkan, terpenting sekarang timnya bisa latihan secara rutin.

‘’Berharap ke depan, kita minimal memiliki bola dulu. Kalau latihan itu biar tahu cara melempar dan menangkap yang benar. Karena pengalaman di turnamen sempat kaget, soalnya baru pertama kali,’’ ucap Aris.

Aris menjelaskan, saat turnamen semua pemain harus mengenakan penutup mata. Namun saat latihan, ada pemain yang mengenakan dan tidak mengenakan penutup mata. Seperti dirinya yang masih memiliki sedikit penghlihatan, harus mengenakan penutup mata. Aris menambahkan, untuk latihan melempar bola agar kuat, dengan cara latihan dengan barbel dan push-up.

‘’Kalau dipermainan ini, yang utama kepekaan telinga. Harus saling kerjasama agar tidak ke bobolan,’’ terang Aris. (sip/ind)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

Beasiswa RPL Dibatasi 300 Kuota

22 Guru PPPK Salah Kamar

Lahan Kritis Ditanami Pohon Buah


/