BERSINERGI: Komisi C DPRD Lamongan saat melakukan koordinasi dengan BBWS. (Istimewa)
- Advertisement -
Maksimalkan Penanganan Banjir Bengawan Jero
LAMONGAN, Radar Lamongan – DPRD Lamongan terus mengawal penanganan banjir di wilayah Bengawan Jero. Komisi C bersama Dinas Pekerjaan Umum Sumberdaya Air (PUSDA) Lamongan menjalin komunikasi dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWS), kemarin Jumat (18/2).
‘’Kami berupaya untuk mencari solusi. Koordinasi harus dilakukan, karena BBWS yang memiliki kewenangan penuh di sana,’’ tutur Ketua Komisi C DPRD Lamongan, M Burhanuddin kepada Jawa Pos Radar Lamongan, kemarin (18/2).
Anggota Komisi C DPRD Lamongan, M Freddy Wahyudi meminta untuk dilakukan kegiatan guna menangani banjir di Bengawan Jero, meskipun anggaran belum maksimal dari BBWS. Sebab, melihat sungai dari hulu hingga hilir di Lamo ngan berkaitan dan berintegerasi.
‘’Dari BBWS sempat mengatakan jika belum memiliki anggaran,’’ imbuh Ketua F-PKB tersebut.
Freddy mengatakan, pihak BBWS telah memaparkan skema pengendalian banjir Bengawan Solo Hilir selama 10 tahun ke depan. Konsep penanganannya nanti jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Freddy menjelaskan, terdapat dua konsep penganan banjir Kali Blawi jangka pendek. Meliputi penanganan non-struktural dan struktural. Diantaranya living harmony with the fl ood, peran Pemkab dan Pemprov dalam penanganan banjir, normalisasi Kali Dinoyo dan Keputran.
Sedangkan konsep penanganan banjir Kali Blawi jangka menengah dan panjang berupa meningkatkan kapasitas tampungan, dengan melaku kan normalisasi empat titik. Yakni Kali Blawi, Leideng Wedung, Oxbow Plalangan, dan Oxbow Bonsari untuk dijadikan sebagai long storage.
- Advertisement -
‘’Tapi kita sudah berkomitmen bersama, ke depan mengawal bersama-sama,’’ terang Freddy saat dikonfi rmasi. (ind)
SERIUS: Koordinasi dengan BBWS dilakukan, agar penanganan banjir di wilayah Bengawan Jero semakin dimaksimalkan. (Istimewa)
Maksimalkan Penanganan Banjir Bengawan Jero
LAMONGAN, Radar Lamongan – DPRD Lamongan terus mengawal penanganan banjir di wilayah Bengawan Jero. Komisi C bersama Dinas Pekerjaan Umum Sumberdaya Air (PUSDA) Lamongan menjalin komunikasi dengan pihak Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo (BBWS), kemarin Jumat (18/2).
‘’Kami berupaya untuk mencari solusi. Koordinasi harus dilakukan, karena BBWS yang memiliki kewenangan penuh di sana,’’ tutur Ketua Komisi C DPRD Lamongan, M Burhanuddin kepada Jawa Pos Radar Lamongan, kemarin (18/2).
Anggota Komisi C DPRD Lamongan, M Freddy Wahyudi meminta untuk dilakukan kegiatan guna menangani banjir di Bengawan Jero, meskipun anggaran belum maksimal dari BBWS. Sebab, melihat sungai dari hulu hingga hilir di Lamo ngan berkaitan dan berintegerasi.
‘’Dari BBWS sempat mengatakan jika belum memiliki anggaran,’’ imbuh Ketua F-PKB tersebut.
Freddy mengatakan, pihak BBWS telah memaparkan skema pengendalian banjir Bengawan Solo Hilir selama 10 tahun ke depan. Konsep penanganannya nanti jangka pendek, menengah, dan jangka panjang. Freddy menjelaskan, terdapat dua konsep penganan banjir Kali Blawi jangka pendek. Meliputi penanganan non-struktural dan struktural. Diantaranya living harmony with the fl ood, peran Pemkab dan Pemprov dalam penanganan banjir, normalisasi Kali Dinoyo dan Keputran.
Sedangkan konsep penanganan banjir Kali Blawi jangka menengah dan panjang berupa meningkatkan kapasitas tampungan, dengan melaku kan normalisasi empat titik. Yakni Kali Blawi, Leideng Wedung, Oxbow Plalangan, dan Oxbow Bonsari untuk dijadikan sebagai long storage.
- Advertisement -
‘’Tapi kita sudah berkomitmen bersama, ke depan mengawal bersama-sama,’’ terang Freddy saat dikonfi rmasi. (ind)