LAMONGAN, Radar Lamongan – Taman kecil di salah satu gang di Kelurahan Jetis, Kecamatan Lamongan berjajar beragam tanaman di dalam pot berwarna cokelat. Bambang, 60, tampak sibuk dengan beragam jenis tanaman sansevieria miliknya.
Sepuluh tahun lalu, dirinya diperkenalkan oleh temannya. Dirinya tertarik karena membudidayakan sansevieria cocok bagi pehobi tanaman hias dengan kesibukan ekstra. Perawatannya sangat mudah. Hanya butuh sedikit air dan pencahayaan matahari, serta tidak mudah mati.
‘’Dalam pikiran saya sangat cocok, karena sering pergi keluar kota, jadi tak ada masalah,’’ tutur Bambang kepada Jawa Pos Radar Lamongan kemarin (23/7). Jika diamati dari atas, tanaman sansevieria memiliki daun keras, tegak, dan meruncing. Sekilas, gugusan daunnya berbentuk bintang. Itulah mengapa tanaman yang memiliki nama latin sansevieria trifasciata itu, di Indonesia lebih akrab dengan nama lidah mertua. Bambang memburu tanaman lidah mertua hingga ke Surabaya dan Gresik.
‘’Sekarang memiliki 25 jenis tanaman sansevieria,’’ ujar Bambang.
Bambang kini mengoleksi beragam jenis diantaranya pinguicula var, hallii baseball, silver blue, rorida var, arborescen wide leaf, samurai dwarf, lavranos, pinguicula dan beragam jenis lainnya. Tanaman sansevieria memiliki dua tipe yakni daun panjang dan daun pendek. Namun, Bambang lebih menggemari jenis daun pendek. Meski ukurannya mungil, tapi harganya lumayan mahal di kalangan tanaman hias. Mulai Rp 100 ribu per unit hingga Rp 1 juta lebih per unit. Tergantung jenis dan bentuk tanaman.
‘’Yang mahal itu terdapat adanya kuning di daunnya. Itu karena kerusakan gen, hingga tumbuh warna kuning,’’ ucapnya. (mal/ind)