LAMONGAN, Radar Lamongan – Pemerintah Saudi Arabia telah membuka pintu bagi calon jamaah haji dan umrah dari beberapa negara, termasuk Indonesia. Pembukaan pintu itu menyusul keputusan pemerintah setempat untuk melonggarkan protokol kesehatan bagi turis yang berkunjung ke tanah suci, termasuk jamaah haji dan umrah.
Namun, hingga kini kuota jamaah haji yang dialokasikan untuk jamaah Indonesia belum ditetapkan. Kepala Seksi Bidang Penyelenggaraan Haji dan Umrah (PHU) Kementrian Agama (Kemenag) Kabupaten Lamongan, Banjir S Mulyo, masih menunggu turunnya surat resmi dari pemerintah pusat.
“Harapan kami semoga pemberangkatan jamaah haji dapat benar-benar terealisasi. Kami juga berharap adanya kejelasan terhadap kuota haji yang diterima,” terang Banjir saat dihubungi melalui telepon seluler kemarin (23/3).
Kemenag bersiap untuk pemberangkatan calon jamaah haji dengan melakukan pendataan ulang. “Pendataan ulang dilakukan berhubung ada calon jamaah yang meninggal dunia. Ada juga slot keberangkatan yang terbuka setelah calon jamaah haji membatalkan keberangkatan,” jelas Banjir.
Kemenag juga melakukan pengumpulan ulang paspor calon jamaah haji setelah dua tahun keberangkatan mereka ditunda. “Nanti kita bantu untuk pengurusan visa,” kata Banjir.
Selain itu, kesehatan calon jamaah haji juga dimonitor. “Bersama dinkes, kami lakukan pemeriksaan kesehatan. Kami juga melakukan vaksinasi meningitis,” lanjutnya.
Banjir berharap calon jamaah haji bersiap untuk melakukan manasik. “Namun, untuk detailnya kami belum dpat memastikan, karena kami masih menunggu informasi resmi dari Kementrian Agama pusat,” terangnya.
Pihak agen perjalanan haji dan umrah juga menyambut kelonggaran yang diterapkan di Arab Saudi. Dian, salah satu pemilik agen perjalanan haji, mengatakan, pihaknya kini menunggu turunnya keputusan dari pemerintah pusat.
“Kami berharap positif agar pemberangkatan haji dibuka kembali. Namun, kami masih menunggu surat keputusan dari pemerintah. Jadi kami masih belum berani memberikan informasi ke masyarakat,” terangnya saat dihubungi melalui telepon seluler.
“Kami lihat untuk umrah sudah mulai dilonggarkan, jadi kami optimistis untuk ibadah haji, protokol juga akan dilonggarkan,” lanjutnya.
Amelia, pemilik travel haji dan umrah lainnya, mengaku telah membuka kembali keberangkatan calon jamaah haji melalui agen perjalanannya. “Sudah dibuka untuk haji, tinggal menunggu kesiapan jamaah,” ujarnya.
“Jamaah juga nantinya diberikan vaksin dan melakukan manasik ulang,” lanjutnya.
Selain itu, calon jamaah haji juga dikumpulkan kembali paspornya. “Dikhawatirkan ada yang masa berlakunya kadaluarsa selama penundaan keberangkatan haji. Sejauh ini kami sudah menemukan sepuluh paspor yang kadaluarsa,” terang Amelia.
Faktor kesiapan calon jamaah haji digunakan Amelia untuk melakukan pemetaan kesiapan calon jamaah. “Jadi calon diharapkan secara finansial maupun kesehatan. Untuk faktor kesehatan, kami juga bersiap dengan menyediakan pendamping jika diperlukan,” paparnya.
Terkait biaya haji, Amelia masih bergantung pada keputusan pemerintah. “Biaya haji masih perlu menyesuaikan biaya yang ditetapkan pemerintah. Nantinya berpengaruh juga pada biaya ekstra yang dibebankan pada jamaah haji,” ujar Amelia.
Jika biaya haji dinaikkan pemerintah, maka akan memengaruhi biaya ekstra. “Nanti calon jamaah punya dua pilihan. Jamaah dapat menyetujui kenaikan biaya, atau berganti hotel dari bintang lima ke bintang empat untuk menyesuaikan biaya,” tutur Amelia. (edo/yan)