- Advertisement -
LAMONGAN, Radar Lamongan – Minat petani Lamongan untuk tanam komoditi kedelai masih rendah. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lamongan, Sukriyah, mengatakan, beberapa tahun lalu, luasan tanam kedelai mencapai 10 ribu hektareĀ lebih.
Kini, luas tanam tinggal 2.700 hektare. Menurut dia, banyak petani yang beralih tanam kangkung. Komoditi ini dibeli dengan harga tinggi sebagai bahan baku kosmetik.
āāKalau harga beli kangkung memang langsung antara petani dan pabrik, sehingga dinas tidak dilapori. Tapi, intinya mereka merasa diuntungkan untuk tanam kangkung dibandingkan kedelai,ā ujarnya ketika dikonfirmasi Jawa Pos Radar Lamongan.
- Advertisement -
Selama beberapa kali panen, harga kedelai di bawah Rp 5 ribu per kilogram (kg). Menurut Sukriyah, rata-rata produktivitas 1,6 – 1,7 ton per hektare dengan wilayah tanam menyebar 1.410 hektare di Kecamatan Kedungpring, 635 hektare di Sugio, 355 hektare di Kembangbahu, dan 300 hektare di Sarirejo.
Meski lahannya paling kecil, produktivitas di Sarirejo paling tinggi. āKarena wilayahnya memang cocok untuk komoditi kedelai sehingga profitasnya juga besar,āā tuturnya. (rka/yan)
LAMONGAN, Radar Lamongan – Minat petani Lamongan untuk tanam komoditi kedelai masih rendah. Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lamongan, Sukriyah, mengatakan, beberapa tahun lalu, luasan tanam kedelai mencapai 10 ribu hektareĀ lebih.
Kini, luas tanam tinggal 2.700 hektare. Menurut dia, banyak petani yang beralih tanam kangkung. Komoditi ini dibeli dengan harga tinggi sebagai bahan baku kosmetik.
āāKalau harga beli kangkung memang langsung antara petani dan pabrik, sehingga dinas tidak dilapori. Tapi, intinya mereka merasa diuntungkan untuk tanam kangkung dibandingkan kedelai,ā ujarnya ketika dikonfirmasi Jawa Pos Radar Lamongan.
- Advertisement -
Selama beberapa kali panen, harga kedelai di bawah Rp 5 ribu per kilogram (kg). Menurut Sukriyah, rata-rata produktivitas 1,6 – 1,7 ton per hektare dengan wilayah tanam menyebar 1.410 hektare di Kecamatan Kedungpring, 635 hektare di Sugio, 355 hektare di Kembangbahu, dan 300 hektare di Sarirejo.
Meski lahannya paling kecil, produktivitas di Sarirejo paling tinggi. āKarena wilayahnya memang cocok untuk komoditi kedelai sehingga profitasnya juga besar,āā tuturnya. (rka/yan)