- Advertisement -
LAMONGAN, Radar Lamongan – Penjual bunga tabur menjamur di dekat makam, kemarin (22/3). Mereka mengais pundi-pundi rejeki dari para peziarah makam. Pedagang musiman ini meraup laba hingga Rp 200 ribu lebih per hari.
Salah satu pedagang bunga tabur di Kelurahan Tumenggungan, Yayuk mengaku berjualan bunga tabur sebanyak tiga kali dalam setahun. Yakni jelang Ramadan, jelang Hari Raya Idul Fitri, dan jelang Hari Raya Idul Adha.
Paling ramai momen jelang Ramadan seperti ini. Yayuk mematok harga Rp 2 ribu per bungkus yang berisi bunga kenanga, bugenvil, pandan, dan keningkir. Mayoritas bunga tersebut hasil tanaman sendiri.
- Advertisement -
‘’Labanya sekitar Rp 500 ribu, berjualan selama dua hari ini,’’ tutur Yayuk kepada Jawa Pos Radar Lamongan.
Penjual bunga tabur lainnya, Lina mengaku saat hari biasa berjualan pentol dan sempol. Saat momen ini, dia beralih berjualan bunga tabur untuk sementara waktu. Sebab, menurut dia, keuntungan yang didapatkan dari berjualan bunga tabur lebih besar. Lina mengaku meraup keuntungan hingga Rp 200 ribu lebih per hari.
‘’Kendalannya hanya jualan musiman. Kemudian beli bunga kenanganya mahal, satu kilogram (kg) Rp 250 ribu,’’ ujarnya sembari membungkus bunga dalam daun pisang. (sip/ind)
LAMONGAN, Radar Lamongan – Penjual bunga tabur menjamur di dekat makam, kemarin (22/3). Mereka mengais pundi-pundi rejeki dari para peziarah makam. Pedagang musiman ini meraup laba hingga Rp 200 ribu lebih per hari.
Salah satu pedagang bunga tabur di Kelurahan Tumenggungan, Yayuk mengaku berjualan bunga tabur sebanyak tiga kali dalam setahun. Yakni jelang Ramadan, jelang Hari Raya Idul Fitri, dan jelang Hari Raya Idul Adha.
Paling ramai momen jelang Ramadan seperti ini. Yayuk mematok harga Rp 2 ribu per bungkus yang berisi bunga kenanga, bugenvil, pandan, dan keningkir. Mayoritas bunga tersebut hasil tanaman sendiri.
- Advertisement -
‘’Labanya sekitar Rp 500 ribu, berjualan selama dua hari ini,’’ tutur Yayuk kepada Jawa Pos Radar Lamongan.
Penjual bunga tabur lainnya, Lina mengaku saat hari biasa berjualan pentol dan sempol. Saat momen ini, dia beralih berjualan bunga tabur untuk sementara waktu. Sebab, menurut dia, keuntungan yang didapatkan dari berjualan bunga tabur lebih besar. Lina mengaku meraup keuntungan hingga Rp 200 ribu lebih per hari.
‘’Kendalannya hanya jualan musiman. Kemudian beli bunga kenanganya mahal, satu kilogram (kg) Rp 250 ribu,’’ ujarnya sembari membungkus bunga dalam daun pisang. (sip/ind)