30.7 C
Bojonegoro
Tuesday, June 6, 2023

Investasi di Wilayah Selatan Belum Bergairah

- Advertisement -

LAMONGAN, Radar Lamongan – Pandemi Covid-19 masih mempengaruhi iklim investasi di wilayah selatan Lamongan. Nilai investasi di wilayah selatan cukup rendah selama dua tahun terakhir.

 

Yakni Tahun 2021, tidak ada satupun penanam modal asing (PMA) di sana. Hanya terdapat penanam modal dalam negeri (PMDN), yang nilai investasinya hanya sekitar Rp 4 miliar.

 

Sedangkan, tahun lalu investasi di wilayah perbatasan Mojokerto, Gresik, dan Jombang tersebut juga belum terlalu bergairah. PMA yang masuk hanya dengan nilai investasi sekitar Rp 459 juta. Sedangkan, nilai investasi PMDN justru turun, yakni hanya sekitar Rp 35 juta.

- Advertisement -

 

‘’Tahun 2022 memang turun untuk PMDN (di wilayah selatan, Red), tapi ada kenaikan dari modal asing yang harapannya bisa menarik investasi bidang lain dari permodalan asing,’’ tutur Plt Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Lamongan, Pujo Broto Iriawan.

 

Menurut Pujo, upaya untuk menarik investor ke Lamongan terus dilakukan. Bahkan, peluang industri ini tidak hanya dipusatkan di wilayah  tengah, maupun pesisir Lamongan. Namun sudah dikembangkan di wilayah selatan.

 

‘’Untuk PMA di Lamongan paling banyak bergerak pada industri kayu, sedangkan PMDN paling banyak kimia dan farmasi,’’ imbuhnya.

 

Pujo merasa optimistis jika iklim investasi ini bisa terus berkembang, seiring dengan kemudahan proses perijinan dan ketersediaan lahan. Dengan adanya industri besar di Lamongan, akan membuka peluang kerja bagi masyarakat lokal. Semua perusahaan wajib menyediakan kuota khusus untuk masyarakat lokal.

 

‘’Kalau industri tumbuh, Insya Allah perekonomian juga membaik, karena kesempatan kerja terbuka,’’ ucapnya.

 

Terkait survei pendirian industri, Pujo mengatakan, tetap  harus berkoordinasi dengan lintas sektoral. Sebab, dalam mengurus perijinan, tentu ada berkas lingkungan yang harus dilengkapi oleh pemohon.

 

‘’Harapannya dengan nilai investasi yang tinggi, bisa membuka kesempatan kerja untuk masyarakat sekitar,’’ terangnya. (rka/ind)

LAMONGAN, Radar Lamongan – Pandemi Covid-19 masih mempengaruhi iklim investasi di wilayah selatan Lamongan. Nilai investasi di wilayah selatan cukup rendah selama dua tahun terakhir.

 

Yakni Tahun 2021, tidak ada satupun penanam modal asing (PMA) di sana. Hanya terdapat penanam modal dalam negeri (PMDN), yang nilai investasinya hanya sekitar Rp 4 miliar.

 

Sedangkan, tahun lalu investasi di wilayah perbatasan Mojokerto, Gresik, dan Jombang tersebut juga belum terlalu bergairah. PMA yang masuk hanya dengan nilai investasi sekitar Rp 459 juta. Sedangkan, nilai investasi PMDN justru turun, yakni hanya sekitar Rp 35 juta.

- Advertisement -

 

‘’Tahun 2022 memang turun untuk PMDN (di wilayah selatan, Red), tapi ada kenaikan dari modal asing yang harapannya bisa menarik investasi bidang lain dari permodalan asing,’’ tutur Plt Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayan Terpadu Satu Pintu (DPM-PTSP) Lamongan, Pujo Broto Iriawan.

 

Menurut Pujo, upaya untuk menarik investor ke Lamongan terus dilakukan. Bahkan, peluang industri ini tidak hanya dipusatkan di wilayah  tengah, maupun pesisir Lamongan. Namun sudah dikembangkan di wilayah selatan.

 

‘’Untuk PMA di Lamongan paling banyak bergerak pada industri kayu, sedangkan PMDN paling banyak kimia dan farmasi,’’ imbuhnya.

 

Pujo merasa optimistis jika iklim investasi ini bisa terus berkembang, seiring dengan kemudahan proses perijinan dan ketersediaan lahan. Dengan adanya industri besar di Lamongan, akan membuka peluang kerja bagi masyarakat lokal. Semua perusahaan wajib menyediakan kuota khusus untuk masyarakat lokal.

 

‘’Kalau industri tumbuh, Insya Allah perekonomian juga membaik, karena kesempatan kerja terbuka,’’ ucapnya.

 

Terkait survei pendirian industri, Pujo mengatakan, tetap  harus berkoordinasi dengan lintas sektoral. Sebab, dalam mengurus perijinan, tentu ada berkas lingkungan yang harus dilengkapi oleh pemohon.

 

‘’Harapannya dengan nilai investasi yang tinggi, bisa membuka kesempatan kerja untuk masyarakat sekitar,’’ terangnya. (rka/ind)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/