24.9 C
Bojonegoro
Tuesday, May 30, 2023

Target RPH Naik Rp 50 Juta

- Advertisement -

LAMONGAN, Radar Lamongan – Target pendapatan asli daerah (PAD) rumah potong hewan (RPH) dinaikkan Rp 50 juta. Sehingga, tahun ini target yang ditetapkan Rp 250 juta. Kenaikan ini disesuaikan dengan sudah beroperasinya RPH Unggas. Total kini ada empat RPH di Kabupaten Lamongan.

 

‘’Target ada kenaikan, karena Alhamdulillah tahun lalu bisa terealisasi,’’ tutur Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan Moch. Wahyudi kepada Jawa Pos Radar Lamongan, kemarin (22/1).

 

Kenaikan target PAD ini ditetapkan oleh dinas terkait. Tentunya melihat kondisi di lapangan juga. Menurut Wahyudi, untuk minat potong hewan di RPH ada kenaikan. Meski belum signifikan, tapi sudah ada peningkatan. Kemudian untuk daya beli masyarakat sudah membaik. Sehingga permintaan pemotongan mulai stabil.

- Advertisement -

 

‘’Kalau dari laporan petugas sudah kembali normal, setiap hari rerata dua sampai tiga ekor sapi,’’ ujarnya.

 

Untuk RPH saat ini ada empat. Meliputi RPH Babat, Pucuk, Kota dan unggas. Sekarang RPH Unggas masih tahap uji coba, serta petugasnya baru menjalani training. Sehingga pengoperasian alat harus berhati-hati, karena semua alat serba modern.

 

Wahyudi mengatakan, untuk jumlah RPH bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin. Karena pemotongan hewan di RPH skrining-nya ketat. Tujuannya agar bukan sapi sakit dan betina yang dipotong. Sehingga, daging yang dikonsumsi masyarakat juga sehat.

 

‘’Saya harap kesadaran untuk potong di RPH meningkat. Apalagi kita punya jasa pengiriman yang bisa menjamin kualitas daging tetap baik ketika dijual,’’ imbuhnya.

 

Wahyudi menuturkan, untuk tarif pemotongan masih tetap, khususnya sapi dan kambing. Sementara tarif potong ayam atau unggas naik. Kenaikan ini karena biaya produksi dan tenaga yang harus naik mengikuti kondisi yang ada.

 

‘’Kenaikan ini sudah lama tidak dilakukan, kalau biaya terlalu rendah kasihan petugasnya,’’ terangnya. (rka/ind)

LAMONGAN, Radar Lamongan – Target pendapatan asli daerah (PAD) rumah potong hewan (RPH) dinaikkan Rp 50 juta. Sehingga, tahun ini target yang ditetapkan Rp 250 juta. Kenaikan ini disesuaikan dengan sudah beroperasinya RPH Unggas. Total kini ada empat RPH di Kabupaten Lamongan.

 

‘’Target ada kenaikan, karena Alhamdulillah tahun lalu bisa terealisasi,’’ tutur Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan Moch. Wahyudi kepada Jawa Pos Radar Lamongan, kemarin (22/1).

 

Kenaikan target PAD ini ditetapkan oleh dinas terkait. Tentunya melihat kondisi di lapangan juga. Menurut Wahyudi, untuk minat potong hewan di RPH ada kenaikan. Meski belum signifikan, tapi sudah ada peningkatan. Kemudian untuk daya beli masyarakat sudah membaik. Sehingga permintaan pemotongan mulai stabil.

- Advertisement -

 

‘’Kalau dari laporan petugas sudah kembali normal, setiap hari rerata dua sampai tiga ekor sapi,’’ ujarnya.

 

Untuk RPH saat ini ada empat. Meliputi RPH Babat, Pucuk, Kota dan unggas. Sekarang RPH Unggas masih tahap uji coba, serta petugasnya baru menjalani training. Sehingga pengoperasian alat harus berhati-hati, karena semua alat serba modern.

 

Wahyudi mengatakan, untuk jumlah RPH bisa dimanfaatkan semaksimal mungkin. Karena pemotongan hewan di RPH skrining-nya ketat. Tujuannya agar bukan sapi sakit dan betina yang dipotong. Sehingga, daging yang dikonsumsi masyarakat juga sehat.

 

‘’Saya harap kesadaran untuk potong di RPH meningkat. Apalagi kita punya jasa pengiriman yang bisa menjamin kualitas daging tetap baik ketika dijual,’’ imbuhnya.

 

Wahyudi menuturkan, untuk tarif pemotongan masih tetap, khususnya sapi dan kambing. Sementara tarif potong ayam atau unggas naik. Kenaikan ini karena biaya produksi dan tenaga yang harus naik mengikuti kondisi yang ada.

 

‘’Kenaikan ini sudah lama tidak dilakukan, kalau biaya terlalu rendah kasihan petugasnya,’’ terangnya. (rka/ind)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/