25.5 C
Bojonegoro
Thursday, March 23, 2023

7.567 Hektare Tambak Terdampak Banjir

Taksir Kerugian Rp 25,7 Miliar

- Advertisement -

LAMONGAN, Radar Lamongan – Dinas Perikanan Lamongan mendata 7.567 hektare lahan tambak di Bengawan Jero terdampak banjir.

 

Kecamatan Kalitengah paling terdampak. Lahannya mencapai 2.198 hektare yang kebanjiran. Kemudian, Karangbinangun (1.600 hektare), Turi (1.124 hektare), Glagah (1.086 hektare), Deket (1.064 hektare), dan  Karanggeneng (495 hektare).

 

Menurut Kabid Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Lamongan, Mohamad Abas,  kerugian diperkirakan mencapai Rp 25,7 miliar. ‘’Kerugian ini ikan keluar dari tambak akibat banjir,’’ ucapnya.

- Advertisement -

 

Hitungannya, lanjut dia, nilai kerugian setiap hektare tambak Rp 3 juta hingga Rp 3,5 juta.  Selain kerugian akibat ikan keluar dari tambak, Abas juga menghitung nilai kerusakan lahan sekitar Rp 18,8 miliar. Dia mencontohkan kerusakan itu seperti rusaknya pematang sawah, disel yang rusak karena ketinggalan, dan kerusakan peralatan tambak lainnya.

 

Sementara itu, sejumlah petambak mencoba menjaring ikan di tambaknya yang kebanjiran. Warno, petambak di Kemlagilor, Turi, mengatakan, saat menebarkan jala, dirinya hanya mendapatkan 5 kilogram udang vaname. ‘’Karena banjir, waring tidak kuat menahan luapan air, akhirnya keluar ikannya,’’ katanya sambil memerlihatkan hasil tangkapannya ke wartawan koran ini. (sip/yan)

Ilustrasi (Ainur Ochiem/RDR.BJN)

LAMONGAN, Radar Lamongan – Dinas Perikanan Lamongan mendata 7.567 hektare lahan tambak di Bengawan Jero terdampak banjir.

 

Kecamatan Kalitengah paling terdampak. Lahannya mencapai 2.198 hektare yang kebanjiran. Kemudian, Karangbinangun (1.600 hektare), Turi (1.124 hektare), Glagah (1.086 hektare), Deket (1.064 hektare), dan  Karanggeneng (495 hektare).

 

Menurut Kabid Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Lamongan, Mohamad Abas,  kerugian diperkirakan mencapai Rp 25,7 miliar. ‘’Kerugian ini ikan keluar dari tambak akibat banjir,’’ ucapnya.

- Advertisement -

 

Hitungannya, lanjut dia, nilai kerugian setiap hektare tambak Rp 3 juta hingga Rp 3,5 juta.  Selain kerugian akibat ikan keluar dari tambak, Abas juga menghitung nilai kerusakan lahan sekitar Rp 18,8 miliar. Dia mencontohkan kerusakan itu seperti rusaknya pematang sawah, disel yang rusak karena ketinggalan, dan kerusakan peralatan tambak lainnya.

 

Sementara itu, sejumlah petambak mencoba menjaring ikan di tambaknya yang kebanjiran. Warno, petambak di Kemlagilor, Turi, mengatakan, saat menebarkan jala, dirinya hanya mendapatkan 5 kilogram udang vaname. ‘’Karena banjir, waring tidak kuat menahan luapan air, akhirnya keluar ikannya,’’ katanya sambil memerlihatkan hasil tangkapannya ke wartawan koran ini. (sip/yan)

Ilustrasi (Ainur Ochiem/RDR.BJN)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

Suka Mewarnai Pemandangan

Terungkap saat Disel Dijual di FB

Amankan Dua Motor tak Standar

Pikap v Motor, Bapak – Anak Tewas


/