BELUM ADA KENAIKAN PERMINTAAN: Pekerja menata tabung – tabung LPG. Kebutuhan LPG sekarang lebih banyak untuk PKL. Sedangkan ibu – ibu rumah tangga lebih banyak memanfaatkan jaringan gas. (ANJAR DWI PRADIPTA/RDR.LMG)
- Advertisement -
LAMONGAN, Radar Lamongan – Tidak ada peningkatan kebutuhan LPG menjelang Ramadan. Salah satu agen LPG di Lamongan, Rahayu, mengatakan, penjualan masih seperti biasa, 100 tabung per hari ukuran 3 kg.
Tabung melon itu paling laris karena harganya yang terjangkau, Rp 18 ribu di tingkat pembeli. Menurut Rahayu, konsumennya didominasi pedagang kaki lima (PKL) dan rumah tangga.
Dia menjelaskan, penurunan dari konsumen rumah tangga yang beralih ke tabung jargas, ditutupi kenaikan LPG dari PKL. “Kalau sekarang info dari PKL pembelinya sudah mulai banyak jadi mereka mulai menambah stok LPG,” ujarnya.
- Advertisement -
Dia menambahkan, a keluarga yang berstatus menengah ke atas mulai beralih ke bright gas ukuran 5,5 kg yang dijual Rp 115 ribu dan 12 kg harganya Rp 225 ribu.
Kabag SDA Setda Kabupaten Lamongan, Fadheli Purwanto, mengatakan, permintaan tambahan biasanya antara agen dan Pertamina. “Kita baru akan koordinasi setelah pelaksanaan puasa untuk kebutuhan hari raya,” katanya. (rka/yan)
LAMONGAN, Radar Lamongan – Tidak ada peningkatan kebutuhan LPG menjelang Ramadan. Salah satu agen LPG di Lamongan, Rahayu, mengatakan, penjualan masih seperti biasa, 100 tabung per hari ukuran 3 kg.
Tabung melon itu paling laris karena harganya yang terjangkau, Rp 18 ribu di tingkat pembeli. Menurut Rahayu, konsumennya didominasi pedagang kaki lima (PKL) dan rumah tangga.
Dia menjelaskan, penurunan dari konsumen rumah tangga yang beralih ke tabung jargas, ditutupi kenaikan LPG dari PKL. “Kalau sekarang info dari PKL pembelinya sudah mulai banyak jadi mereka mulai menambah stok LPG,” ujarnya.
- Advertisement -
Dia menambahkan, a keluarga yang berstatus menengah ke atas mulai beralih ke bright gas ukuran 5,5 kg yang dijual Rp 115 ribu dan 12 kg harganya Rp 225 ribu.
Kabag SDA Setda Kabupaten Lamongan, Fadheli Purwanto, mengatakan, permintaan tambahan biasanya antara agen dan Pertamina. “Kita baru akan koordinasi setelah pelaksanaan puasa untuk kebutuhan hari raya,” katanya. (rka/yan)