25.5 C
Bojonegoro
Thursday, March 23, 2023

Sepekan Lebih Banjir, Warga Keluhkan Penyakit

- Advertisement -

LAMONGAN, Radar Lamongan – Sepekan lebih tergenang banjir, masyarakat di wilayah Bengawan Jero mulai terserang sejumlah penyakit. Di antaranya kutu air, gatal, diare, demam, flu. Kutu air yang menyerang menyebabkan kaki panas dan perih. Salah satu warga di Desa Blajo, Kecamatan Kalitengah, Krisnarti memperlihatkan jari kaki yang memerah dan terkelupas.

 

‘’Sudah satu minggu rumah saya terendam, kaki juga sudah terkena kutu air dan badan gatal-gatal,’’ tutur Krisnarti kepada Jawa Pos Radar Lamongan, kemarin (20/2).

 

- Advertisement -

Warga Desa Kemlagilor, Kecamatan Turi, Rifkah mengatakan, banjir sudah menjadi langganan tiap tahun. Dia juga mengaku terkena kutu air dan masuk angin, akibat cuaca yang tiap hari hujan. ‘’Kalau bisa ada bantuan obat-obatan, sembako, kan biasa tiap tahun,’’ ujarnya.

 

Bidan Desa Blajo, Musawamah membenarkan, saat banjir ini warga mengeluhkan terserang kutu air, diare, dan sejumlah penyakit lainnya. Dia memastikan, obat-obatan untuk warga sudah disiapkan. ‘’Pasokan obat Insya Allah cukup mas,’’ ucap Musawamah.

 

Sekretaris Desa Blajo Kalitengah, Munif merinci terdapat 105 rumah di Desa Blajo yang tergenang banjir. Total terdapat 433 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir.

 

Dia mengakui jika banjir ini membuat mayoritas warga diserang kutu air, gatal-gatal, demam, dan pilek. ‘’Untuk permintaan warga, segera diturunkan minimal posko banjir. Bantuan banjir berupa obat-obatan dan sembako, itu dibutuhkan,’’ imbuhnya.

 

Anggota Komisi D DPRD Lamongan, Sanditia Devis Saputra mendorong BPBD Lamongan, untuk terus kordinasi dengan dengan bidang kesehatan. Selain itu, dia meminta ada pemeriksaan berkala dari petugas medis puskesmas.

 

‘’Jadi nanti pustu itu bisa dioptimalkan. Dari puskesmas turun keliling, saran saya seperti itu,’’ katanya.

 

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lamongan, Muslimin merinci sebanyak 4.315 rumah terendam banjir. Muslimin mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinkes Lamongan, untuk membuka posko di Balai Desa atau Polindes. ‘’Masing-masing desa sudah ada,’’ ujarnya. (sip/ind)

LAMONGAN, Radar Lamongan – Sepekan lebih tergenang banjir, masyarakat di wilayah Bengawan Jero mulai terserang sejumlah penyakit. Di antaranya kutu air, gatal, diare, demam, flu. Kutu air yang menyerang menyebabkan kaki panas dan perih. Salah satu warga di Desa Blajo, Kecamatan Kalitengah, Krisnarti memperlihatkan jari kaki yang memerah dan terkelupas.

 

‘’Sudah satu minggu rumah saya terendam, kaki juga sudah terkena kutu air dan badan gatal-gatal,’’ tutur Krisnarti kepada Jawa Pos Radar Lamongan, kemarin (20/2).

 

- Advertisement -

Warga Desa Kemlagilor, Kecamatan Turi, Rifkah mengatakan, banjir sudah menjadi langganan tiap tahun. Dia juga mengaku terkena kutu air dan masuk angin, akibat cuaca yang tiap hari hujan. ‘’Kalau bisa ada bantuan obat-obatan, sembako, kan biasa tiap tahun,’’ ujarnya.

 

Bidan Desa Blajo, Musawamah membenarkan, saat banjir ini warga mengeluhkan terserang kutu air, diare, dan sejumlah penyakit lainnya. Dia memastikan, obat-obatan untuk warga sudah disiapkan. ‘’Pasokan obat Insya Allah cukup mas,’’ ucap Musawamah.

 

Sekretaris Desa Blajo Kalitengah, Munif merinci terdapat 105 rumah di Desa Blajo yang tergenang banjir. Total terdapat 433 kepala keluarga (KK) yang terdampak banjir.

 

Dia mengakui jika banjir ini membuat mayoritas warga diserang kutu air, gatal-gatal, demam, dan pilek. ‘’Untuk permintaan warga, segera diturunkan minimal posko banjir. Bantuan banjir berupa obat-obatan dan sembako, itu dibutuhkan,’’ imbuhnya.

 

Anggota Komisi D DPRD Lamongan, Sanditia Devis Saputra mendorong BPBD Lamongan, untuk terus kordinasi dengan dengan bidang kesehatan. Selain itu, dia meminta ada pemeriksaan berkala dari petugas medis puskesmas.

 

‘’Jadi nanti pustu itu bisa dioptimalkan. Dari puskesmas turun keliling, saran saya seperti itu,’’ katanya.

 

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lamongan, Muslimin merinci sebanyak 4.315 rumah terendam banjir. Muslimin mengaku sudah berkoordinasi dengan Dinkes Lamongan, untuk membuka posko di Balai Desa atau Polindes. ‘’Masing-masing desa sudah ada,’’ ujarnya. (sip/ind)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

Suka Mewarnai Pemandangan

Terungkap saat Disel Dijual di FB

Amankan Dua Motor tak Standar

Pikap v Motor, Bapak – Anak Tewas


/