24.9 C
Bojonegoro
Tuesday, May 30, 2023

Program Lesung Si Panji Terbukti Sukses

Apresiasi ODGJ Melalui Jambore Kesehatan Jiwa

- Advertisement -

LAMONGAN, Radar Lamongan – Puncak jambore hari kesehatan jiwa di Lamongan berlangsung sangat meriah. Bupati Lamongan Dr. H. Yuhronur Efendi, MBA mengatakan, orang dengan gangguan jiwa BINWA (ODGJ) ini bisa kembali produktif setelah mendapatkan pembinaan dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat dan pemerintah. Setelah mendeklarasikan bebas pasung Tahun 2016 lalu, pemerintah hadir dan memfasilitasi para BINWA (ODGJ).

 

‘’Kita sudah berkomitmen Lamongan zero pasung. Pemerintah hadir untuk memfasilitasi mereka,” ujarnya ketika menutup Jambore kesehatan jiwa di Pendopo Lokatantra Lamongan kemarin (19/10).

 

Bupati menyebut ada beberapa kegiatan yang disiapkan untuk memfasilitasi para BINWA (ODGJ). Salah satunya posyandu jiwa, membuka RSUD Karangkembang yang dilengkapi dengan layanan pemeriksaan dan perawatan jiwa. Kemudian memanusiakan BINWA (ODGJ) di jalanan dan diberikan perawatan, serta pengobatan gratis untuk penderita.

- Advertisement -

 

‘’Kita menyiapkan infrastruktur penanganannya, karena kesehatan mental penting dijaga. Apalagi ada istilah ODMK yang harus diperhatikan agar mereka kembali bermartabat,” terang Bupati Yes.

 

Bupati Yes melanjutkan, para BINWA (ODGJ) yang sudah mendapatkan pengobatan akan diberikan pembinaan. Pemkab memiliki Griya mandiri BINWA (ODGJ) di Laren, supaya para BINWA (ODGJ) ini mendapatkan pelatihan membuat produk.

 

‘’Sehingga, para BINWA (ODGJ) bisa lebih produktif ke depannya,’’ ucap Bupati Yes.

 

Kepala Dinas Kesehatan Lamongan dr. Taufik Hidayat menuturkan, pelayanan untuk penderita gangguan kejiwaan bisa diakses di setiap puskesmas. Setiap bulan dilakukan posyandu jiwa. Kemudian kegiatan lenyapkan pasung dan memanusiakan pasien jiwa (Lesung si Panji) akan dilakukan satu bulan dua kali.

 

Sebab, Pemkab Lamongan sudah berkomitmen zero pasung. Sehingga penanganan ini harus berkelanjutan. Salah satunya dengan penanganan dan penekanan kolaboratif, serta adanya support sistem dari lintas sektor dalam mendukung penanganan kejiwaan di tengah masyarakat.

 

Menurut Taufik, bebas pasung ini harus diimbangi dengan pendampingan untuk perawatan dan kestabilan kondisi ke depan. ‘’Para BINWA (ODGJ) ini memang harus didampingi, harus dikondisikan suasana hatinya, karena ada BINWA (ODGJ) yang sudah bisa lepas obat, tapi masih ada yang harus minum obat rutin bahkan injeksi. Sehingga dibutuhkan pendamping dan aktivitas positif di lingkungan, melalui pelatihan membuat produk,” tuturnya.

 

Analis Kebijakan Kemenkes Punto Dewo, SKM, M. Kes menambahkan, pemerintah pusat sudah merubah sistem dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan dasar. Salah satu yang menjadi perhatian tentang pelayanan kesehatan jiwa, meningkatkan kesehatan ibu dan anak, serta peningkatan gizi masyarakat dengan kegiatan promotif dan preventif.

 

‘’Saya mengapresiasi jambore kesehatan jiwa di Lamongan, karena kita butuh kegiatan yang mendukung agar kesehatan dasar ini bisa menyentuh seluruh lapisan masyarakat,” terangnya. (rka/ind)

LAMONGAN BEBAS PASUNG: Bupati Lamongan Yuhronur Efendi memberikan apresiasi kepada Kepala Dinkes dr. Taufik Hidayat dalam melakukan penanganan kesehatan jiwa di Lamongan. (DOKUMENTASI  HUMAS DISKOMINFO LAMONGAN For RDR.LMG)

LAMONGAN, Radar Lamongan – Puncak jambore hari kesehatan jiwa di Lamongan berlangsung sangat meriah. Bupati Lamongan Dr. H. Yuhronur Efendi, MBA mengatakan, orang dengan gangguan jiwa BINWA (ODGJ) ini bisa kembali produktif setelah mendapatkan pembinaan dan dukungan dari seluruh elemen masyarakat dan pemerintah. Setelah mendeklarasikan bebas pasung Tahun 2016 lalu, pemerintah hadir dan memfasilitasi para BINWA (ODGJ).

 

‘’Kita sudah berkomitmen Lamongan zero pasung. Pemerintah hadir untuk memfasilitasi mereka,” ujarnya ketika menutup Jambore kesehatan jiwa di Pendopo Lokatantra Lamongan kemarin (19/10).

 

Bupati menyebut ada beberapa kegiatan yang disiapkan untuk memfasilitasi para BINWA (ODGJ). Salah satunya posyandu jiwa, membuka RSUD Karangkembang yang dilengkapi dengan layanan pemeriksaan dan perawatan jiwa. Kemudian memanusiakan BINWA (ODGJ) di jalanan dan diberikan perawatan, serta pengobatan gratis untuk penderita.

- Advertisement -

 

‘’Kita menyiapkan infrastruktur penanganannya, karena kesehatan mental penting dijaga. Apalagi ada istilah ODMK yang harus diperhatikan agar mereka kembali bermartabat,” terang Bupati Yes.

 

Bupati Yes melanjutkan, para BINWA (ODGJ) yang sudah mendapatkan pengobatan akan diberikan pembinaan. Pemkab memiliki Griya mandiri BINWA (ODGJ) di Laren, supaya para BINWA (ODGJ) ini mendapatkan pelatihan membuat produk.

 

‘’Sehingga, para BINWA (ODGJ) bisa lebih produktif ke depannya,’’ ucap Bupati Yes.

 

Kepala Dinas Kesehatan Lamongan dr. Taufik Hidayat menuturkan, pelayanan untuk penderita gangguan kejiwaan bisa diakses di setiap puskesmas. Setiap bulan dilakukan posyandu jiwa. Kemudian kegiatan lenyapkan pasung dan memanusiakan pasien jiwa (Lesung si Panji) akan dilakukan satu bulan dua kali.

 

Sebab, Pemkab Lamongan sudah berkomitmen zero pasung. Sehingga penanganan ini harus berkelanjutan. Salah satunya dengan penanganan dan penekanan kolaboratif, serta adanya support sistem dari lintas sektor dalam mendukung penanganan kejiwaan di tengah masyarakat.

 

Menurut Taufik, bebas pasung ini harus diimbangi dengan pendampingan untuk perawatan dan kestabilan kondisi ke depan. ‘’Para BINWA (ODGJ) ini memang harus didampingi, harus dikondisikan suasana hatinya, karena ada BINWA (ODGJ) yang sudah bisa lepas obat, tapi masih ada yang harus minum obat rutin bahkan injeksi. Sehingga dibutuhkan pendamping dan aktivitas positif di lingkungan, melalui pelatihan membuat produk,” tuturnya.

 

Analis Kebijakan Kemenkes Punto Dewo, SKM, M. Kes menambahkan, pemerintah pusat sudah merubah sistem dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan dasar. Salah satu yang menjadi perhatian tentang pelayanan kesehatan jiwa, meningkatkan kesehatan ibu dan anak, serta peningkatan gizi masyarakat dengan kegiatan promotif dan preventif.

 

‘’Saya mengapresiasi jambore kesehatan jiwa di Lamongan, karena kita butuh kegiatan yang mendukung agar kesehatan dasar ini bisa menyentuh seluruh lapisan masyarakat,” terangnya. (rka/ind)

LAMONGAN BEBAS PASUNG: Bupati Lamongan Yuhronur Efendi memberikan apresiasi kepada Kepala Dinkes dr. Taufik Hidayat dalam melakukan penanganan kesehatan jiwa di Lamongan. (DOKUMENTASI  HUMAS DISKOMINFO LAMONGAN For RDR.LMG)

Artikel Terkait

Most Read

Mereka Pun Bisa Bersinar

Alokasikan 6 Ribu Sambungan Jargas

Ingin Jadi Penari Balet

Artikel Terbaru


/