30.7 C
Bojonegoro
Tuesday, June 6, 2023

Kasus PMK Masih Tinggi

- Advertisement -

LAMONGAN, Radar Lamongan – Raperda peternakan dan kesehatan hewan yang digagas DPRD Lamongan cukup relate dengan kondisi saat ini. Yakni hingga kini penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) di Lamongan masih tinggi. Tercatat, ada 70 ternak masih sakit dan 34 potong paksa.

 

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan, Moch. Wahyudi mengatakan, untuk penularan sebenarnya sudah turun. Dalam satu minggu hanya ada dua kasus baru. Angka kesembuhan juga tinggi, karena ternak langsung dipisahkan untuk menurunkan risiko.

 

‘’Kalau angka kesembuhan juga tinggi, bahkan kemarin 10 ternak dinyatakan sembuh, tapi untuk angka kesembuhan memang tidak bisa dipastikan,’’ tuturnya.

- Advertisement -

 

Menurut dia, upaya untuk menurunkan risiko penularan terus dilakukan. Termasuk menurunkan tingkat keparahan bagi ternak yang sakit dengan obat-obatan sesuai gejala. Namun, penularan masih terbuka, karena penjualan di pasar hewan tidak dibatasi.

 

‘’Kita tidak bisa membatasi transaksi tapi terus diskrining agar tidak sampai menambah jumlah ternak yang sakit,’’ ujarnya.

 

Dia memastikan, gelombang kedua ini penularannya terkendali. Sebab sudah banyak yang mendapatkan vaksinasi. Berbeda dengan gelombang pertama tahun lalu. Dalam hitungan bulan, ratusan ternak sakit dan terindikasi PMK.

 

Menurut dia, sampai sekarang belum ada obat pastinya. Namun, pengobatan disesuaikan dengan gejala masingmasing ternak. ‘’Kita tetap melakukan pengobatan sesuai gejala dan isolasi,’’ katanya.

 

Wahyudi menambahkan, target 137 ribu ternak vaksin sudah terealisasi. Saat ini, pihaknya fokus untuk menuntaskan vaksinasi ternak 5 ribu per minggu, sebagai perluasan. Sehingga, sasarannya menyesuaikan, yang salah satunya desa sebelumnya tak mendapatkan alokasi vaksin.

 

‘’Untuk desa yang sebelumnya ada ternak sakit belum divaksin, jadi itu yang menjadi target perluasan kita,’’ terangnya. (rka/ind)

LAMONGAN, Radar Lamongan – Raperda peternakan dan kesehatan hewan yang digagas DPRD Lamongan cukup relate dengan kondisi saat ini. Yakni hingga kini penularan penyakit mulut dan kuku (PMK) di Lamongan masih tinggi. Tercatat, ada 70 ternak masih sakit dan 34 potong paksa.

 

Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan, Moch. Wahyudi mengatakan, untuk penularan sebenarnya sudah turun. Dalam satu minggu hanya ada dua kasus baru. Angka kesembuhan juga tinggi, karena ternak langsung dipisahkan untuk menurunkan risiko.

 

‘’Kalau angka kesembuhan juga tinggi, bahkan kemarin 10 ternak dinyatakan sembuh, tapi untuk angka kesembuhan memang tidak bisa dipastikan,’’ tuturnya.

- Advertisement -

 

Menurut dia, upaya untuk menurunkan risiko penularan terus dilakukan. Termasuk menurunkan tingkat keparahan bagi ternak yang sakit dengan obat-obatan sesuai gejala. Namun, penularan masih terbuka, karena penjualan di pasar hewan tidak dibatasi.

 

‘’Kita tidak bisa membatasi transaksi tapi terus diskrining agar tidak sampai menambah jumlah ternak yang sakit,’’ ujarnya.

 

Dia memastikan, gelombang kedua ini penularannya terkendali. Sebab sudah banyak yang mendapatkan vaksinasi. Berbeda dengan gelombang pertama tahun lalu. Dalam hitungan bulan, ratusan ternak sakit dan terindikasi PMK.

 

Menurut dia, sampai sekarang belum ada obat pastinya. Namun, pengobatan disesuaikan dengan gejala masingmasing ternak. ‘’Kita tetap melakukan pengobatan sesuai gejala dan isolasi,’’ katanya.

 

Wahyudi menambahkan, target 137 ribu ternak vaksin sudah terealisasi. Saat ini, pihaknya fokus untuk menuntaskan vaksinasi ternak 5 ribu per minggu, sebagai perluasan. Sehingga, sasarannya menyesuaikan, yang salah satunya desa sebelumnya tak mendapatkan alokasi vaksin.

 

‘’Untuk desa yang sebelumnya ada ternak sakit belum divaksin, jadi itu yang menjadi target perluasan kita,’’ terangnya. (rka/ind)

Artikel Terkait

Most Read

Harga Cabai Tembus Rp 75 Ribu

Avanza v Truk Boks, Tujuh Kritis

Larang Lunasi BPIH dengan Utang

Artikel Terbaru


/