LAMONGAN, Radar Lamongan – Peningkatan jalan di Jalan Veteran belum tuntas. Tahun lalu pekerjaan dilakukan dua tahap. Tahap pertama menyisir sisi selatan sepanjang 100 meter, yang kerusakannya sangat parah. Tahap kedua pada perubahan anggaran keuangan (PAK) sepanjang 400 meter, tepatnya di depan SMAN 1 Lamongan ke utara.
Ruas jalan protokol yang menjadi alternatif menuju ke arah Mojokerto tersebut, kembali diusulkan peningkatan jalan. Sebab, sejumlah ruas tinggi tanahnya sudah berbeda, sehingga sangat berbahaya ketika berkendara dalam kondisi hujan.
Kepala Dinas Pekerjaan Umum (PU) Bina Marga Lamongan, Sujarwo mengatakan, Jalan Veteran menjadi prioritas usulan tahun ini. Prosesnya masih menunggu bantuan keuangan (BK) dari provinsi.
‘’Kita sudah usulkan tahun ini, karena proyek infrastruktur tetap menjadi perhatian,’’ tuturnya kepada Jawa Pos Radar Lamongan, kemarin (19/2).
Menurut dia, sejumlah ruas sudah diusulkan untuk ditingkatkan tahun ini. Namun, mengenai titiknya akan menyesuaikan, dengan prioritas titik terparah. Selain pengajuan peningkatan jalan, pemerintah sudah menyiapkan anggaran khusus untuk pemeliharaan.
‘’Saat ini untuk yang sudah dibangun, tetap dilakukan pemeliharaan, agar umur bangunan lebih lama,’’ ujar Jarwo, sapaan akrabnya.
Seperti diketahui, anggaran bidang jalan tahun ini Rp 54 miliar. Sasarannya untuk peningkatan jalan dan pemeliharaan berkala. Sehingga infrastruktur tetap menjadi prioritas dan dilanjutkan tahun ini.
Dosen Teknik Sipil Fakultas Teknik Unisla, Sugeng Dwi Hartantyo menuturkan, infrastruktur memiliki peran penting dalam menunjang pertumbuhan ekonomi di suatu wilayah. Sehingga dalam pembangunannya, dibutuhkan perencanaan yang matang sehingga manfaatnya lebih lama.
Dia menuturkan, ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam menghitung sebuah bangunan. Salah satunya harus memperhitungkan debit air hujan. Yakni, harus mempertimbangkan curah hujan 15 tahun mendatang, untuk dimensi saluran irigasinya.
Bahkan, meski bangunan air sudah jadi, tetap harus ada proses pengecekan. Hal itu untuk memastikan saluran berfungsi normal. ‘’Karena hubungan antara saluran dan infrastruktur ini sangat erat, sehingga harus dilakukan perencanaan yang matang agar umur jalan lebih lama,’’ terangnya. (rka/ind)