LAMONGAN, Radar Lamongan – Gustavo memilih untuk meninggalkan Persela setelah bertemu dengan jajaran pengurus Persela Lamongan. Mantan pemain Persela asal Argentina itu mengaku tidak diinginkan masuk ke dalam tim.
‘’Saya tidak diinginkan oleh tim, ada yang tidak suka dengan orang asing, sehingga saya memutuskan keluar,” tutur Gustavo saat dikonfirmasi via ponsel kemarin (18/5).
Salah satu sumber yang enggan disebutkan namanya mengakui jika Guztavo belum memiliki lisensi kepelatihan. Gustavo baru mengambil kursus kepelatihan lisensi A di negaranya Amerika Latin dan belum selesai. Sedangkan, untuk aturan sebelumnya, Liga 2 tidak bisa menggunakan jasa pelatih asing.
Menurut Gustavo, jika tidak bisa bergabung dalam tim, maka kemungkinan akan memiliki proyek sepakbola baru untuk Lamongan. Namun, diakuinya, hal itu masih dalam pembahasan. Karena dia baru bertemu dengan jajaran pengurus dan keputusan nanti dari pihak managemen yang berhak mengumumkan.
Terpisah, Manajer Persela Lamongan Fariz Julinar Maurisal mengatakan, Gustavo masih untuk Persela. Saat ini, Fariz memastikan, Gustavo diberikan tugas untuk memegang kendali di Persela Football Academy. Bukan sebagai direktur teknik lagi, tapi sebagai ketua atau manajer yang membantu dalam mengurus PFA.
‘’Nanti dia (Gustavo, Red) yang akan mengarahkan, membantu Persela Football academy ke depannya,” terangnya.
Di sisi lain, tim pelatih Persela masih memiliki PR untuk menyeleksi pemain muda potensial. Head Coach Persela Lamongan Fakhri Husaini mengatakan, postur pemahaman dan taktik sepakbola dari pemain muda masih perlu ditingkatkan. Sehingga, pelatih butuh usaha lebih untuk menemukan pemain yang memiliki kualitas.
‘’Yang menjadi pertanyaan, apakah ada kompetisi kelompok usia yang bisa mengakomodir 80 anak tersebut, kalau ada diteruskan, jika tidak sebaiknya diadakan,” ujarnya.
Disinggung terkait hasil seleksi. Fakhri mengaku belum melakukan pengurangan. Namun, kenyataannya ada seleksi alam, sehingga memang harus realistis. Seleksi dijadwalkan berakhir (19/5), yang rencananya diambil sekitar 24 pemain hingga 26 pemain dari perwakilan kelompok usia. Harapannya nanti bisa mendapatkan komposisi pemain lokal.
‘’Harapannya ada anak lokal yang mengisi skuad Lamongan, sebab pemain Liga 2 ini standarnya mumpuni dan persaingannya sangat ketat,’’ terang pelatih asal Sidoarjo itu. (rka/ind)