LAMONGAN, Radar Lamongan – Alokasi pupuk bersubsidi untuk sektor pertanian di Lamongan tahun ini hampir mencapai 100 ribu ton. Rinciannya alokasi urea sebanyak 63 ribu ton dan NPK sebanyak 34 ribu ton.
Plt Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lamongan Moch. Wahyudi menjelaskan, alokasi pupuk disusun oleh petugas lapangan masing-masing. Sehingga, alokasi ini menyesuaikan dengan kebutuhan sebelumnya. Karena ada minimal lahan garapan bagi penerima pupuk bersubsidi.
Menurut dia, penyaluran pupuk bersubsidi dilakukan masing-masing kios. Biasanya jika terjadi kekurangan akan diusulkan dalam realokasi antar kecamatan, asalkan tidak melebihi rencana definitif kebutuhan kelompok (RDKK).
‘’Kalau ada kekurangan bisa dicukupi dari kecamatan lain yang jatahnya lebih. Kecuali kekurangannya banyak, bisa diajukan realokasi tapi tidak melebihi RDKK,” tutur Wahyudi kepada Jawa Pos Radar Lamongan, kemarin (18/1).
Meski tidak menyebut angka pastinya, Wahyudi mengaku jika alokasi ini ada kenaikan sedikit dibanding sebelumnya. Alokasi ini peruntukannya sesuai dengan Permentan 10 Tahun 2022, hanya untuk pertanian dengan 9 komoditas. Yakni, padi, jagung, kedelai, bawang merah, bawang putih, cabai, tebu rakyat, kopi, dan kakao. Kemudian untuk Lamongan menyesuaikan dengan komoditi yang dikembangkan di sini.
‘’Intinya alokasi ini untuk mencukupi 9 komoditas tersebut,” imbuhnya.
Wahyudi menuturkan, biasanya musim tanam pertama kebutuhan pupuk cukup banyak. Karena beberapa wilayah mulai tanam padi, cabai, dan jagung. Dia merinci kecamatan paling tinggi kebutuhan pupuknya yakni Modo sekitar 4.877 ton urea dan 2.496 ton NPK. Kemudian Kecamatan Ngimbang kebutuhan urea sekitar 4.574 ton dan NPK sekitar 2.639 ton. Serta Kecamatan Mantup sekitar 4.508 ton urea dan NPK sekitar 2.967 ton.
Terkait alokasi pupuk menyesuaikan luas lahan dan kebutuhan setiap wilayah. Sehingga, masing-masing kecamatan tidak sama. Namun, dia memastikan, kebutuhannya berusaha dicukupi. Alokasi subsidi memang dibatasi jumlahnya, kecuali nonsubsisi bisa dibeli bebas tanpa dibatasi.
‘’Kalau subsidi peruntukannya bagi petani yang lahan garapannya di bawah 2 hektare (ha),” terangnya. (rka/ind)