30.7 C
Bojonegoro
Tuesday, June 6, 2023

PPDB SMA dan SMK Bulan Depan

Minta Sekolah di Lamongan Mempelajari Juknis

- Advertisement -

LAMONGANRadar Lamongan– Petunjuk Teknis (juknis) penerimaan peserta didik baru (PPDB) jenjang SMA dan SMK sudah turun. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Lamongan Hidayat Rahman meminta lembaga segera mempelajari dan mensosialisasikan juknis tersebut. Sehingga tidak ada alasan siswa terlambat atau kurang informasi.

 

 

Menurut Rahman, secara tahapan akan dimulai 23 Mei hingga 28 Mei mendatang. Yakni tahapan bagi calon peserta atau lembaga segera memasukkan nilai rapor  siswa. Selanjutnya mulai Tanggal 28 Mei dilakukan verifikasi, serta Tanggal 31 Mei masa perbaikan. Sedangkan, pengambilan PIN mulai pada 2 Juni mendatang.

 

- Advertisement -

 

”Tetap untuk jenjang SMA kuota zonasi cukup besar 50 persen sedangkan SMK 10 persen zonasi, sisanya prestasi,” tuturnya ketika dikonfirmasi Jawa Pos Radar Lamongan.

 

 

Rahman menuturkan, kans zonasi di jenjang SMA memang lebih besar. Kesempatan untuk warga sekitar atau domisili lebih banyak. Tujuannya agar siswa mendapatkan pendidikan yang sama dan lembaga tidak mengutamakan yang dari jauh. Rahman mengakui memang jalur zonasi ini memberikan tantangan sendiri untuk lembaga.

 

 

”Ini kesempatan lembaga dalam membuktikan kualitasnya kepada masyarakat, dan diharapkan terjadi pemerataan pendidikan,” terang pejabat asal Madura itu.

 

 

Selain jalur zonasi, lanjut dia, ada jalur prestasi dan afirmasi. Untuk jalur prestasi, dinas memberikan kuota 30 persen dari pagu. Rinciannya 25 persen untuk prestasi lomba dan 5 persen prestasi akademik. Sedangkan, untuk jalur afirmasi diikuti oleh peserta yang berprestasi dari keluarga kurang mampu dengan kuota 15 persen. Sementara 5 persen untuk perpindahan tugas orang tua. Menurut Rahman, kuota yang diberikan sudah dibagi merata, agar mereka yang berprestasi atau kurang mampu tetap tertampung.

 

 

“Saya rasa Insya Allah pendidikan di Lamongan sudah merata, semua lembaga memiliki guru yang berkualitas dan terus meningkatkan kompetensinya,” imbuhnya.

 

 

Rahman mengatakan, untuk jalur zonasi SMK memang tidak banyak. Justru yang prestasi mendominasi 65 persen dari pagu. Penyebabnya untuk calon siswa SMK ini dibutuhkan skill karena kejuruan. Sehingga harus selektif supaya keluar langsung diterima di perusahaan yang diinginkan. Meski untuk pengembangan tetap bisa melanjutkan kuliah. Sebab tahun ini dari siswa SMK juga banyak yang melanjutkan ke perguruan tinggi.

 

 

“Saya bersyukur minat untuk belajar lebih tinggi lagi dari anak-anak sudah ada bahkan dari SMK kemarin laporannya juga banyak yang diterima di perguruan tinggi baik negeri maupun swasta,” terangnya. (rka/ind)

LAMONGANRadar Lamongan– Petunjuk Teknis (juknis) penerimaan peserta didik baru (PPDB) jenjang SMA dan SMK sudah turun. Kepala Cabang Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Timur Wilayah Lamongan Hidayat Rahman meminta lembaga segera mempelajari dan mensosialisasikan juknis tersebut. Sehingga tidak ada alasan siswa terlambat atau kurang informasi.

 

 

Menurut Rahman, secara tahapan akan dimulai 23 Mei hingga 28 Mei mendatang. Yakni tahapan bagi calon peserta atau lembaga segera memasukkan nilai rapor  siswa. Selanjutnya mulai Tanggal 28 Mei dilakukan verifikasi, serta Tanggal 31 Mei masa perbaikan. Sedangkan, pengambilan PIN mulai pada 2 Juni mendatang.

 

- Advertisement -

 

”Tetap untuk jenjang SMA kuota zonasi cukup besar 50 persen sedangkan SMK 10 persen zonasi, sisanya prestasi,” tuturnya ketika dikonfirmasi Jawa Pos Radar Lamongan.

 

 

Rahman menuturkan, kans zonasi di jenjang SMA memang lebih besar. Kesempatan untuk warga sekitar atau domisili lebih banyak. Tujuannya agar siswa mendapatkan pendidikan yang sama dan lembaga tidak mengutamakan yang dari jauh. Rahman mengakui memang jalur zonasi ini memberikan tantangan sendiri untuk lembaga.

 

 

”Ini kesempatan lembaga dalam membuktikan kualitasnya kepada masyarakat, dan diharapkan terjadi pemerataan pendidikan,” terang pejabat asal Madura itu.

 

 

Selain jalur zonasi, lanjut dia, ada jalur prestasi dan afirmasi. Untuk jalur prestasi, dinas memberikan kuota 30 persen dari pagu. Rinciannya 25 persen untuk prestasi lomba dan 5 persen prestasi akademik. Sedangkan, untuk jalur afirmasi diikuti oleh peserta yang berprestasi dari keluarga kurang mampu dengan kuota 15 persen. Sementara 5 persen untuk perpindahan tugas orang tua. Menurut Rahman, kuota yang diberikan sudah dibagi merata, agar mereka yang berprestasi atau kurang mampu tetap tertampung.

 

 

“Saya rasa Insya Allah pendidikan di Lamongan sudah merata, semua lembaga memiliki guru yang berkualitas dan terus meningkatkan kompetensinya,” imbuhnya.

 

 

Rahman mengatakan, untuk jalur zonasi SMK memang tidak banyak. Justru yang prestasi mendominasi 65 persen dari pagu. Penyebabnya untuk calon siswa SMK ini dibutuhkan skill karena kejuruan. Sehingga harus selektif supaya keluar langsung diterima di perusahaan yang diinginkan. Meski untuk pengembangan tetap bisa melanjutkan kuliah. Sebab tahun ini dari siswa SMK juga banyak yang melanjutkan ke perguruan tinggi.

 

 

“Saya bersyukur minat untuk belajar lebih tinggi lagi dari anak-anak sudah ada bahkan dari SMK kemarin laporannya juga banyak yang diterima di perguruan tinggi baik negeri maupun swasta,” terangnya. (rka/ind)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/