- Advertisement -
LAMONGAN, Radar Lamongan – Lembaga pendidikan yang terdampak luapan Bengawan Jero berkurang. Data Dinas Pendidikan (Disdik) Lamongan kemarin (16/3), tersisa sembilan lembaga SD yang melakukan pembelajaran daring. Sebelumnya, ada 66 lembaga SD/MI.
Kepala Disdik Lamongan, Munif Syarif, menuturkan, ada beberapa lembaga yang halamannya masih tergenang, tapi kelasnya tidak. Pembelajarannya dapat secara offline.
“Ada juga yang lembaganya tidak banjir tapi rumahnya tergenang sehingga diberikan dispensasi untuk belajar secara online,” tuturnya.
- Advertisement -
Menurut Munif, sembilan SD masih full pembelajaran daring. Dia menjelaskan, kepala sekolah memiliki peran penting dalam memantau kondisi anak didiknya. Jika siswa tidak memungkinkan untuk mengikuti pembelajaran tatap muka, maka bisa menggelar secara daring. ‘’Kita bekerjasama dengan pramuka untuk memberikan bantuan kuota internet dalam menunjang pembelajaran jarak jauh,” terangnya.
Munif mengatakan, pembelajaran jarak jauh sudah pernah diterapkan saat pandemi Covid-19 melanda. Lembaga yang masih pembelajaran daring di antaranya di Kecamatan Karangbinangun, Kalitengah, Glagah, dan Deket. “Deket ada dua lembaga yang masih daring yakni Weduni dan Tukerto,” ujarnya.
Munif menambahkan, proses pembelajaran tetap berjalan sesuai kalender pendidikan. Dia berharap guru lebih aktif untuk memantau perkembangan anak didiknya. Sesuai arahan Kementrian Pendidikan, pembelajaran dilakukan dengan kurikulum merdeka yang fokus pada potensi anak didik. (rka/yan)
LAMONGAN, Radar Lamongan – Lembaga pendidikan yang terdampak luapan Bengawan Jero berkurang. Data Dinas Pendidikan (Disdik) Lamongan kemarin (16/3), tersisa sembilan lembaga SD yang melakukan pembelajaran daring. Sebelumnya, ada 66 lembaga SD/MI.
Kepala Disdik Lamongan, Munif Syarif, menuturkan, ada beberapa lembaga yang halamannya masih tergenang, tapi kelasnya tidak. Pembelajarannya dapat secara offline.
“Ada juga yang lembaganya tidak banjir tapi rumahnya tergenang sehingga diberikan dispensasi untuk belajar secara online,” tuturnya.
- Advertisement -
Menurut Munif, sembilan SD masih full pembelajaran daring. Dia menjelaskan, kepala sekolah memiliki peran penting dalam memantau kondisi anak didiknya. Jika siswa tidak memungkinkan untuk mengikuti pembelajaran tatap muka, maka bisa menggelar secara daring. ‘’Kita bekerjasama dengan pramuka untuk memberikan bantuan kuota internet dalam menunjang pembelajaran jarak jauh,” terangnya.
Munif mengatakan, pembelajaran jarak jauh sudah pernah diterapkan saat pandemi Covid-19 melanda. Lembaga yang masih pembelajaran daring di antaranya di Kecamatan Karangbinangun, Kalitengah, Glagah, dan Deket. “Deket ada dua lembaga yang masih daring yakni Weduni dan Tukerto,” ujarnya.
Munif menambahkan, proses pembelajaran tetap berjalan sesuai kalender pendidikan. Dia berharap guru lebih aktif untuk memantau perkembangan anak didiknya. Sesuai arahan Kementrian Pendidikan, pembelajaran dilakukan dengan kurikulum merdeka yang fokus pada potensi anak didik. (rka/yan)