KERUSAKAN jalan di depan Universitas Islam Darul Ulum (Unisda) yang semakin parah merupakan salah satu imbas akibat pengalihan arus kendaraan berat. Hanya perbaikan sementara yang bisa dilakukan. Sebab, selama jembatan Ngaglik 1 belum rampung, maka banyak kendaraan berat yang melalui jalan tersebut sebagai alternatifnya.
Menurut Imron, warga Keduwul, Kecamatan Sukodadi, sejak jembatan Ngaglik patah, jalan Sukodadi sering dilewati kendaraan besar.
‘’Saya pernah jatuh saat lewat jalan depan Unisda. Jeriken isi ikan lele 2.000 ekor tumpah di jalan, rugi banyak saya,” tuturnya.
Kepala Dinas PU Bina Marga Lamongan, Sujarwo, menuturkan, saat ini penanganan darurat masih berlangsung.
Penanganan dan pemeliharaan jalan rutin di selatan menggunakan lapisan penetrasi (lapen). Sementara perbaikan jalan di depan Universitas Islam Darul Ulum menggunakan delto, pedel sama batu campuran.
‘’Sekarang masih proses lelang, ini masih tahap evaluasi penawaran. Mudah-mudahan tidak sampai satu bulan,” harapnya.
Rencananya, ada peningkatan jalan dengan cor sekitar 900 meter. Jalan Sukodadi bakal diuruk lebih dulu dengan agregat kelas A. Jalan ditinggikan minimal 30 sentimeter. “Jalan depan unisda rawan banjir, sehingga jalannya agak ditinggikan,” jelasnya. (sip/yan)