LAMONGAN, Radar Lamongan – Sebanyak 488 pegawai negeri sipil (PNS) habis masa kerjanya tahun ini. Namun, jumlah PNS yang purna ini lebih kecil dibandingkan tahun lalu, yakni mencapai 607 PNS.
Kepala Badan Kepegawaian dan Pengembangan Sumber Daya Manusia (BKPSDM) Lamongan Shodikin menjelaskan, jumlah PNS tahun ini memang berkurang. Namun, dia memastikan, terdapat tambahan dari pegawai pemerintah dengan perjanjian kontrak kerja (PPPK), yang rencananya mulai April sudah menerima SK.
‘’Kalau tidak berubah rencana, April mereka (PPPK, Red) sudah bekerja sebagai ASN dengan SK baru, jumlahnya 980 orang tenaga pendidik,” tuturnya kepada Jawa Pos Radar Lamongan, kemarin (15/2).
Menurut Shodikin, untuk sementara belum ada informasi perekrutan CPNS baru. Sebab, diakuinya, pemerintah fokus menuntaskan PPPK tenaga pendidik, tenaga kesehatan, dan teknis.
Dia mengatakan, PPPK ini juga bagian dari ASN. Sehingga kewajibannya sama, yakni untuk mengabdi di lingkungan pemerintahan di tempatnya bekerja. Apalagi, untuk PPPK ini, sebagian besar sudah pernah mengabdi sebagai honorer. Mayoritas tentu sudah mengetahui sistim di lingkungan kerjanya.
‘’Kalaupun ada pemetaan nantinya, sudah biasa. Minimal mereka sudah pernah mengabdi,” imbuhnya.
Disinggung PNS banyak yang purna dan minim rekrutmen, apakah jumlah PNS saat ini masih ideal?. Shodikin memastikan, jumlahnya masih ideal. Terpenting, diakuinya, SDM dari PNS berkualitas. Sebab, saat ini pekerjaannya lebih banyak memanfaatkan teknologi terbaru. Selain itu, dari perekrutan tenaga PPPK yang baru, sebagian besar masih berusia produktif.
‘’Kita berharap untuk ASN muda bisa menjadi contoh baik bagi lingkungan, serta bisa memberikan terobosan untuk Lamongan yang lebih baik,” terangnya. (rka/ind)