LAMONGAN, Radar Lamongan – Bianglala sudah ditarget pendapatan asli daerah (PAD) sebesar Rp 375 juta, sejak diterapkan karcis pada Bulan September tahun lalu. Tahun ini target PAD wahana di Alun-Alun Lamongan tersebut tidak dinaikkan.
Kepala Dinas Lingkungan Hidup Lamongan Andhy Kurniawan membenarkan, target PAD masih sama dengan tahun lalu. Menurut dia, pemberlakuan karcis pada bianglala terbilang baru. Sehingga, belum bisa diprediksi anemo pengunjungnya. Apalagi, selama musim penghujan, bianglala jarang dioperasikan.
‘’Kalau hujan tidak ada yang naik, jadi seringnya libur,” tutur Andhy, sapaan akrabnya kepada Jawa Pos Radar Lamongan, kemarin (15/2).
Dia menjelaskan, PAD ini diperoleh dari retribusi karcis bianglala. Nilainya sekitar Rp 5 ribu, untuk satu penumpang dalam satu putaran. Yakni anak-anak usia 3 tahun mulai diberlakukan karcis.
Andhy memastikan, hasil dari retribusi karcis langsung disetorkan ke daerah. Untuk itu pemeliharaan bianglala, asuransi penumpang, serta gaji tenaga yang mengoperasikan diusulkan dalam APBD. Supaya hasil pendapatan karcis tidak dikelola langsung oleh dinas tapi daerah.
‘’Kita tidak mengelola hasil itu, tapi langsung daerah. Kebutuhan kita diusulkan melalui APBD,” imbuhnya.
Terkait operasional, lanjut dia, ketika hujan memang tidak ada penumpang. Sehingga, bianglala jarang dioperasikan. Sedagnkan operasional dibuka sore hari. Untuk weekend, bianglala dibuka setiap pagi.
Ketika cuaca cerah, diakuinya, anemo masyarakat cukup tinggi untuk menikmati wahana, yang disiapkan di tengah kota itu. Sebab, masyarakat bisa menyaksikan keindahan Lamongan dari atas ketinggian setara gedung lantai 7. Sehingga, banyak yang tertarik untuk mengabadikan momen tersebut.
Sementara untuk pemeliharaan, Andhy mengaku terus dilakukan. Kemarin dilakukan pengecatan bianglala, untuk menambah kesan bagus. Karena secara bangunan masih sangat bagus. Namun, akibat curah hujan tinggi, membuat catnya mengelupas. Hal itu membuat harus dilakukan pengecatan ulang.
‘’Kalau pemeliharaan terus dilakukan, termasuk spot lain, tanaman dan lampu penerangan alun-alun,” terangnya. (rka/ind)