LAMONGAN, Radar Lamongan – Kanker payudara dan leher rahim merupakan jenis kanker paling banyak terdata di Dinas Kesehatan Lamongan.
Kabid Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Lamongan, dr Indra Tsani, menjelaskan, tahun lalu terdata temuan baru 144 kasus kanker payudara dan 17 kasus kanker leher rahim.
Hingga triwulan pertama tahun ini, terdata temuan baru 16 kasus kanker payudara dan 2 kasus kanker leher rahim. Selain itu, ada 33 kasus tumor payudara.
Menurut Indra, dua jenis kanker itu yang banyak ditemukan di Lamongan. Sedangkan jenis lainnya nihil kasus.
Dia menuturkan, Yayasan Kanker Indonesia ikut membantu pendataan kasus di Lamongan. Setiap puskesmas disediakan poli untuk pemeriksaan deteksi dini. “Kanker ini bisa disembuhkan dengan operasi, kemoterapi, dan radiasi. Sehingga perlu diketahui dulu jenis kankernya untuk dilakukan penyembuhannya,” jelasnya.
Menurut Indra, penyakit kanker tidak menular. Namun, siapapun bisa terkena kanker. Gejalanya bagi setiap orang berbeda.
Dia menyarankan bagi mereka yang memiliki benjolan di tubuh secara tidak wajar untuk melakukan pemeriksaan atau konsultasi ke dokter. Kanker bisa terjadi akibat pola hidup atau kebiasaan yang salah. Dia mencontohkan merokok.
Dikonfirmasi terpisah, Kasubag Hukum, Organisasi, dan Pemasaran RSUD dr Soegiri Lamongan, Tadi Daftha, mengatakan, tahun lalu ada 102 pasien kanker payudara dan leher rahim di IGD. Juga, 196 pasien rawat inap, dan 1.510 pasien rawat jalan.
Sementara di 2022, hingga pertengahan bulan ini terdata 52 pasien di IGD, 101 pasien rawat inap, dan 810 pasien rawat jalan.
Tadi mengatakan, angka itu cukup tinggi. Angka itu juga menunjukkan bahwa mereka sadar dan melakukan pengobatan agar peluang kesembuhannya semakin besar.
“Alhamdulillah pasien sadar dan mereka bersedia menjalani perawatan untuk penyembuhan,” ujarnya. (rka/yan)