23.3 C
Bojonegoro
Saturday, June 3, 2023

ANBK Ulang di Lamongan, Tiga PKBM Tunggu Hasil

- Advertisement -

LAMONGAN, Radar Lamongan – Tiga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) masih menunggu hasil asesmen nasional berbasis komputer (ANBK). Sebab, mereka melakukan ANBK ulang bulan lalu.

 

ANBK ulang terpaksa dilakukan bulan lalu karena nilainya tidak keluar akibat file yang dikerjakan tidak tersimpan dengan sempurna. Ketiganya, PKBM Kartini Sugio, PKBM Al Makruf Turi, dan PKBM Nusa Indah Brondong.

 

‘’Kebetulan ada 20 lembaga yang ikut ANBK. Mereka sebagian besar masih menumpang di sekolah formal, sehingga sistem penilaiannya khusus untuk lembaga sekolah nonformal,” jelas Kasi Kesetaraan dan Keaksaraan Dinas Pendidikan Lamongan, Waji.

- Advertisement -

 

Dari 20 PKBM itu, 17 lembaga di antaranya sudah mendapatkan hasil. Waji mengatakan, meski baru kali pertama melaksanakan ANBK, rata-rata sudah mencapai kompetensi minimum.

 

Dia menilai meski ada beberapa lembaga yang perlu ditingkatkan, hasilnya sudah cukup baik. Lembaga yang mengikuti ANBK sudah tersertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

 

Terkait sarpras, Waji mengaku masih bekerjasama dengan lembaga formal. Pembelajarannya dilakukan siang hari atau akhir pekan. Sehingga, tidak mengganggu sekolah formal.

 

Menurut dia, setiap tahun warga belajar berkurang. Sebab, ada program wajib belajar minimal 9 tahun.

 

Pembelajaran paket ini bertujuan memberikan kesempatan bagi mereka yang tidak bisa mengenyam pendidikan di lembaga formal karena keterbatasan. “Kadang ada yang harus bekerja sehingga tidak bisa sekolah formal jadi kita siapkan kelas paket,” terangnya.

 

Waji menambahkan, biasanya peserta kejar paket jumlahnya banyak ketika akan diselenggarakan pemilihan umum atau pemilihan kepala desa. Sebab, ada ketentuan calon harus memiliki ijazah minimal SMA.  (rka/yan)

LAMONGAN, Radar Lamongan – Tiga Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) masih menunggu hasil asesmen nasional berbasis komputer (ANBK). Sebab, mereka melakukan ANBK ulang bulan lalu.

 

ANBK ulang terpaksa dilakukan bulan lalu karena nilainya tidak keluar akibat file yang dikerjakan tidak tersimpan dengan sempurna. Ketiganya, PKBM Kartini Sugio, PKBM Al Makruf Turi, dan PKBM Nusa Indah Brondong.

 

‘’Kebetulan ada 20 lembaga yang ikut ANBK. Mereka sebagian besar masih menumpang di sekolah formal, sehingga sistem penilaiannya khusus untuk lembaga sekolah nonformal,” jelas Kasi Kesetaraan dan Keaksaraan Dinas Pendidikan Lamongan, Waji.

- Advertisement -

 

Dari 20 PKBM itu, 17 lembaga di antaranya sudah mendapatkan hasil. Waji mengatakan, meski baru kali pertama melaksanakan ANBK, rata-rata sudah mencapai kompetensi minimum.

 

Dia menilai meski ada beberapa lembaga yang perlu ditingkatkan, hasilnya sudah cukup baik. Lembaga yang mengikuti ANBK sudah tersertifikasi Badan Nasional Sertifikasi Profesi (BNSP).

 

Terkait sarpras, Waji mengaku masih bekerjasama dengan lembaga formal. Pembelajarannya dilakukan siang hari atau akhir pekan. Sehingga, tidak mengganggu sekolah formal.

 

Menurut dia, setiap tahun warga belajar berkurang. Sebab, ada program wajib belajar minimal 9 tahun.

 

Pembelajaran paket ini bertujuan memberikan kesempatan bagi mereka yang tidak bisa mengenyam pendidikan di lembaga formal karena keterbatasan. “Kadang ada yang harus bekerja sehingga tidak bisa sekolah formal jadi kita siapkan kelas paket,” terangnya.

 

Waji menambahkan, biasanya peserta kejar paket jumlahnya banyak ketika akan diselenggarakan pemilihan umum atau pemilihan kepala desa. Sebab, ada ketentuan calon harus memiliki ijazah minimal SMA.  (rka/yan)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru


/