LAMONGAN, Radar Lamongan – Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lamongan memastikan ketersediaan bahan pokok aman hingga lebaran.
Kepala Disperindag Lamongan, Anang Taufik, menuturkan, di lapangan ada beberapa kebutuhan yang harganya mengalami fluktuasi, naik dan turun. ‘’Rencana ada pasar murah dan operasi pasar, yang akan kita fokuskan nanti pengendalian harga dan kesetabilan harga di bulan Ramadan untuk antisipasi lebaran,’’ jelasnya.
Berdata data disperindag, di Pasar Babat, harga beras premium Rp 11 ribu per kg, beras medium Rp 10 ribu per kg, gula pasir Rp 13 ribu per kg, cabai besar Rp 30 ribu per kg, cabai rawit Rp 75 ribu per kg, bawang merah Rp 30 ribu per kg.
Sementara itu, di Pasar Sidoharjo Lamongan kemarin (14/3), harga gula Rp 13 ribu per kg, cabai besar Rp 30 ribu per kg, cabai kecil Rp 75 ribu per kg, dan bawang merah Rp 32 ribu per kg.
Menurut Anang, minimal ada tujuh titik operasi pasar dan pasar murah. ‘’Kalau ada operasi pasar, kita fokuskan dimana yang memang ada indikasi (harga barang) naik, biar stabil,’’ ucapnya.
Anang menjelaskan, kebutuhan mendasar masyarakat itu beras, gula, dan minyak goring. Kemudian cabai, bawang.
‘’Kadang cabai naik turun terpantau. Sehingga kita ini lebih fokus kepada stok ketersediaan, insya Allah ketersediaan sampai lebaran aman, kita pastikan kondisi stabil,’’ ujarnya.
Dikonfirmasi terpisah, Analis Ketahanan Pangan Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian Lamongan, Rif’atul Chusniyah, menjelaskan, jika dibandingkan bulan lalu, maka harga pangan pokok seperti cabai, bawang, dan telur, biasanya menjelang Ramadan naik karena permintaan meningkat.
‘’Sementara posisi sekarang hujan. Kalau holtikultura agak susah untuk budidayanya dan rawan di penyimpanan. Biasanya tiga hari sebelum lebaran trennya naik. Untuk stok masih aman, walau harga naik,’’ ucapnya. (sip/yan)