31 C
Bojonegoro
Monday, March 20, 2023

Kasus Stunting Masih 3 Ribu Anak

- Advertisement -

LAMONGAN, Radar Lamongan – Angka stunting di Lamongan masih tinggi. Dinas Kesehatan (Dinkes) Lamongan mendata tahun lalu ada 3.190 kasus stunting dari 57.412 anak yang diperiksa.

 

Kepala Dinkes Lamongan, dr Taufik Hidayat menjelaskan, angka itu terjadi penurunan dibanding tahun sebelumnya. Di 2021, kasus stunting mencapai 3.276 anak.

 

‘’Kita terus melakukan pendekatan dan pendampingan agar pemenuhan gizi anak terpenuhi,” tuturnya.

- Advertisement -

 

Menurut Taufik, pada 2020 angkanya lebih tinggi lagi, mencapai 4.952 anak dari 66 ribu balita yang diukur. Data tersebut diperoleh dari bulan timbang untuk mengetahui tumbuh kembang balita.

 

Taufik menjelaskan, stunting merupakan masalah bersama. Penyelesaiannya harus lintas sektor. Pendampingan dimulai dari kelas calon pengantin, ibu hamil, keluarga rawan (risiko stunting), intervensi spesifik (gizi), dan memastikan Lamongan tuntas dalam permasalahan sanitasinya.

 

Menurut dia, pencegahan stunting bisa dimulai dengan memberikan edukasi kepada orang tua dalam memilih makanan untuk mendukung pertumbuhan anaknya. ‘’Kalau misal ada satu kasus baru langsung kita urai masalahnya agar tidak berkembang ke keluarga lainnya,” terangnya. (rka/yan)

LAMONGAN, Radar Lamongan – Angka stunting di Lamongan masih tinggi. Dinas Kesehatan (Dinkes) Lamongan mendata tahun lalu ada 3.190 kasus stunting dari 57.412 anak yang diperiksa.

 

Kepala Dinkes Lamongan, dr Taufik Hidayat menjelaskan, angka itu terjadi penurunan dibanding tahun sebelumnya. Di 2021, kasus stunting mencapai 3.276 anak.

 

‘’Kita terus melakukan pendekatan dan pendampingan agar pemenuhan gizi anak terpenuhi,” tuturnya.

- Advertisement -

 

Menurut Taufik, pada 2020 angkanya lebih tinggi lagi, mencapai 4.952 anak dari 66 ribu balita yang diukur. Data tersebut diperoleh dari bulan timbang untuk mengetahui tumbuh kembang balita.

 

Taufik menjelaskan, stunting merupakan masalah bersama. Penyelesaiannya harus lintas sektor. Pendampingan dimulai dari kelas calon pengantin, ibu hamil, keluarga rawan (risiko stunting), intervensi spesifik (gizi), dan memastikan Lamongan tuntas dalam permasalahan sanitasinya.

 

Menurut dia, pencegahan stunting bisa dimulai dengan memberikan edukasi kepada orang tua dalam memilih makanan untuk mendukung pertumbuhan anaknya. ‘’Kalau misal ada satu kasus baru langsung kita urai masalahnya agar tidak berkembang ke keluarga lainnya,” terangnya. (rka/yan)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

Suka Dengerin Musik Rock

Harga Kebutuhan Pokok Masih Stabil


/