25.5 C
Bojonegoro
Thursday, March 23, 2023

Pupuk Sulit, Pertumbuhan Udang Melambat

- Advertisement -

LAMONGAN, Radar Lamongan – Banjir di Lamongan tidak separah tahun lalu. Namun, kondisi sebagian petambak tetap tidak baik – baik saja. Pertumbuhan udang vaname tidak sesuai harapan mereka.

 

Kuslan, petambak Dusun Kudu, Desa Weduni, Kecamaran Deket, menuturkan, jika banjir, maka berpengaruh ke tambak. Meski diwaring, tetap banyak ikan yang keluar. Udang vaname juga bisa mati kena air baru yang dari Kali Deket.

 

Kondisinya saat ini, udang sudah cukup umur, tapi ukurannya tetap kecil. ‘’Banjirnya parah tahun kemarin, tapi ini ikan awet kecil,’’ keluhnya.

- Advertisement -

 

Heri, petambak dari Desa Jelakcatur, Kecamatan Kalitengah, menuturkan, vaname sulit besar. Dia menilai, selain pengaruh banjir, petambak kekurangan pupuk. Di pasaran, pupuk subsidi sulit dicari.

 

‘’Otomatis tambak tidak hangat, dan ikan pertumbuhannya juga melambat,’’ katanya.

 

Dia mencontohkan udang umur dua bulan. Ukuran ceknya masih 150 per kilogram. Padahal, normalnya cek 80 – 100 per kg.

 

Kabid Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Lamongan, Mohamad Abas, menuturkan, intensitas hujan relatif sedang dan stabil di bulan lalu. Awal bulan ini, intensitas hujan lumayan tinggi. ‘’Tapi petani sawah tambak sudah siap memasang waring,’’ ucapnya.

 

Akibat hujan, lanjut Abas, kualitas air otomatis tidak bisa stabil. Selain itu, cuaca ektrim bisa membawa penyakit. ‘’Kurang sinar matahari itu juga dampak,’’ katanya.

 

Dia juga mengakui keterbatasan pupuk bisa mengakibatkan ikan tidak bisa besar. ‘’Dinas Perikanan tidak henti – hentinya koordinasi, konsultasi, dan berkirim surat agar pupuk segera terealisasi,’’ ujarnya. (sip/yan)

DUA BULAN MASIH KECIL: Petambak menunjukkan hasil menjaring udang yang ukurannya tak sesuai harapan. (ANJAR DWI PRADIPTA/RDR.LMG)

LAMONGAN, Radar Lamongan – Banjir di Lamongan tidak separah tahun lalu. Namun, kondisi sebagian petambak tetap tidak baik – baik saja. Pertumbuhan udang vaname tidak sesuai harapan mereka.

 

Kuslan, petambak Dusun Kudu, Desa Weduni, Kecamaran Deket, menuturkan, jika banjir, maka berpengaruh ke tambak. Meski diwaring, tetap banyak ikan yang keluar. Udang vaname juga bisa mati kena air baru yang dari Kali Deket.

 

Kondisinya saat ini, udang sudah cukup umur, tapi ukurannya tetap kecil. ‘’Banjirnya parah tahun kemarin, tapi ini ikan awet kecil,’’ keluhnya.

- Advertisement -

 

Heri, petambak dari Desa Jelakcatur, Kecamatan Kalitengah, menuturkan, vaname sulit besar. Dia menilai, selain pengaruh banjir, petambak kekurangan pupuk. Di pasaran, pupuk subsidi sulit dicari.

 

‘’Otomatis tambak tidak hangat, dan ikan pertumbuhannya juga melambat,’’ katanya.

 

Dia mencontohkan udang umur dua bulan. Ukuran ceknya masih 150 per kilogram. Padahal, normalnya cek 80 – 100 per kg.

 

Kabid Perikanan Budidaya Dinas Perikanan Lamongan, Mohamad Abas, menuturkan, intensitas hujan relatif sedang dan stabil di bulan lalu. Awal bulan ini, intensitas hujan lumayan tinggi. ‘’Tapi petani sawah tambak sudah siap memasang waring,’’ ucapnya.

 

Akibat hujan, lanjut Abas, kualitas air otomatis tidak bisa stabil. Selain itu, cuaca ektrim bisa membawa penyakit. ‘’Kurang sinar matahari itu juga dampak,’’ katanya.

 

Dia juga mengakui keterbatasan pupuk bisa mengakibatkan ikan tidak bisa besar. ‘’Dinas Perikanan tidak henti – hentinya koordinasi, konsultasi, dan berkirim surat agar pupuk segera terealisasi,’’ ujarnya. (sip/yan)

DUA BULAN MASIH KECIL: Petambak menunjukkan hasil menjaring udang yang ukurannya tak sesuai harapan. (ANJAR DWI PRADIPTA/RDR.LMG)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

Suka Mewarnai Pemandangan

Terungkap saat Disel Dijual di FB

Amankan Dua Motor tak Standar

Pikap v Motor, Bapak – Anak Tewas


/