- Advertisement -
LAMONGAN, Radar Lamongan – Vaksinasi ternak bakal berkurang saat puasa. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan Moch Wahyudi menjelaskan, selama puasa kemungkinan tidak semua tim jalan.
Target dikurangi karena petugas yang di lapangan dibatasi. Jika biasanya sehari ada 10 tim untuk percepatan vaksinasi dengan target 1.000 – 1.500 per hari, maka saat puasa dibagi lima tim per hari.
“Kita masih memperhitungkan jumlah sasaran yang belum terkover kemudian memaksimalkan tenaga dan waktu ketika puasa,” jelasnya.
- Advertisement -
Wahyudi mengatakan, realisasi sementara sudah 77 persen dari proyeksi 137 ribu ternak. Jumlah ini melebihi ternak yang ada di Lamongan. Total populasi di Lamongan 117 ribu. Ada tambahan pembelian ternak dalam beberapa bulan ini yang menjadi perluasan vaksinasi. “Kalau populasi lokal 117 ribu ternak, sisanya ternak yang dibeli dari luar dan belum mendapatkan vaksinasi, karena untuk penularan PMK masih ada,” terangnya.
Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Lamongan masih tinggi. Terdata 116 ternak sakit dan dalam pengawasan tim kesehatan hewan. Wahyudi menuturkan, penularan paling besar dari ternak luar Lamongan. Dia menyarankan mereka yang membeli ternak dari luar sebaiknya memisahkan ternaknya untuk memastikan dalam kondisi hewat sehat dulu.
Pembeli juga dapat melapor ke petugas kesehatan hewan setempat untuk dilakukan pemeriksaan agar penularan ke ternak lain bisa diminimalisasi. “Harapannya untuk ternak yang sakit jangan dijual karena bisa memperluas penularan sehingga dibiarkan sembuh dulu baru dijual, dan tetap melapor ke petugas,” tuturnya. (rka/yan)
LAMONGAN, Radar Lamongan – Vaksinasi ternak bakal berkurang saat puasa. Kepala Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan Lamongan Moch Wahyudi menjelaskan, selama puasa kemungkinan tidak semua tim jalan.
Target dikurangi karena petugas yang di lapangan dibatasi. Jika biasanya sehari ada 10 tim untuk percepatan vaksinasi dengan target 1.000 – 1.500 per hari, maka saat puasa dibagi lima tim per hari.
“Kita masih memperhitungkan jumlah sasaran yang belum terkover kemudian memaksimalkan tenaga dan waktu ketika puasa,” jelasnya.
- Advertisement -
Wahyudi mengatakan, realisasi sementara sudah 77 persen dari proyeksi 137 ribu ternak. Jumlah ini melebihi ternak yang ada di Lamongan. Total populasi di Lamongan 117 ribu. Ada tambahan pembelian ternak dalam beberapa bulan ini yang menjadi perluasan vaksinasi. “Kalau populasi lokal 117 ribu ternak, sisanya ternak yang dibeli dari luar dan belum mendapatkan vaksinasi, karena untuk penularan PMK masih ada,” terangnya.
Kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Lamongan masih tinggi. Terdata 116 ternak sakit dan dalam pengawasan tim kesehatan hewan. Wahyudi menuturkan, penularan paling besar dari ternak luar Lamongan. Dia menyarankan mereka yang membeli ternak dari luar sebaiknya memisahkan ternaknya untuk memastikan dalam kondisi hewat sehat dulu.
Pembeli juga dapat melapor ke petugas kesehatan hewan setempat untuk dilakukan pemeriksaan agar penularan ke ternak lain bisa diminimalisasi. “Harapannya untuk ternak yang sakit jangan dijual karena bisa memperluas penularan sehingga dibiarkan sembuh dulu baru dijual, dan tetap melapor ke petugas,” tuturnya. (rka/yan)