22.7 C
Bojonegoro
Wednesday, May 31, 2023

Sektor Wisata Mulai Bergairah

PAD sektor pariwisata Lamongan Terealisasi 44 Persen

- Advertisement -

LAMONGAN, Radar Lamongan – Realisasi pendapatan asli daerah (PAD) sektor pariwisata masih minim. Namun, hingga kini baru terinci realisasi PAD dua wisata oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud). Wisata Waduk Gondang dan Makam Sunan Drajad masih terealisasi 44 persen, atau sekitar Rp 409 juta dari target Rp 921 juta.

 

Kepala Disparbud Lamongan Siti Rubikah menjelaskan, target PAD ini hanya dua obyek wisata yang dikelola Pemkab. Sedangkan untuk swasta langsung masuk ke Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Lamongan.

 

‘’Kalau yang dikelola pariwisata PAD-nya kita tahu. Kalau swasta langsung ke instansi terkait,” terangnya.

- Advertisement -

 

Dia memastikan, realisasi tahun ini mengalami kenaikan. Karena obyek wisata mulai dibuka normal tahun ini. Terutama tidak ada lagi pembatasan kunjungan seperti dua tahun sebelumnya.

 

Tahun lalu, kunjungan hingga awal Desember baru terealisasi 65 persen. Namun, lanjut dia, kini memasuki triwulan kedua sudah hampir menyentuh 50 persen. Menurut dia, realisasi masih rendah, tapi ada kenaikan dibanding tahun sebelumnya.

 

‘’Kalau secara grafik memang belum tinggi, tapi kita bersyukur ada kenaikan meski belum signifikan,” ucapnya.

 

Rubikah mengatakan, masih ada waktu yang cukup untuk mencapai target ditetapkan. Ada tenggat tujuh bulan yang bisa dimanfaatkan pengelola dalam mencapai target.

 

Apalagi, pembangunan di lingkungan Makam Sunan Drajad sudah selesai. Sehingga , pengunjung lebih leluasa dalam berziarah, karena aktivitasnya tidak terganggu pekerjaan. ‘’Wisata Waduk Gondang juga dilakukan perbaikan bertahap menyesuaikan kebutuhan,’’ katanya.

 

Rubikah menjelaskan, kunjungan terkerek ketika libur Lebaran. Dia merinci sekitar 90 ribu wisatawan mengunjungi 16 destinasi wisata di Lamongan. Rinciannya untuk Makam Sunan Drajad sebanyak 16 ribu, WBL 12 ribu, Wisata Waduk Gondang 5 ribu, Pemandian Air Hangat Brumbung 11 ribu, Makam Syeh Maulana Ishaq 9 ribu, serta beberapa obyek wisata lain di Lamongan.

 

‘’Kunjungan wisata Lebaran ini mengalami kenaikan hampir 100 persen. Sehingga dia berharap ke depannya industri pariwisata terus pulih dan perekonomian Lamongan kembali stabil,’’ ujarnya.

 

Sementara itu, wartawan koran ini belum mendapatkan realisasi PAD sektor wisata yang dikelola swasta. Direktur WBL Lamongan Hery Pranoto mengatakan, untuk WBL dan Maharani Zoo dan Goa (Mazoogo) memiliki target PAD yang harus disetorkan ke daerah setiap tahunnya.

 

Namun, Hery mengaku tidak hafal secara persis nilainya dan harus menanyakan ulang ke Bapenda Lamongan. Tahun lalu, target keseluruhan yang ditetapkan untuk obyek wisata di Lamongan mengalami penurunan karena pandemi. Seluruh obyek wisata tutup sehingga tidak bisa menyetorkan PAD sesuai target.

 

‘’Sekarang kondisinya mulai pulih. Mudah-mudahan bisa memenuhi target yang ditetapkan,” katanya.

 

Sementara itu, Kepala Bapenda Lamongan A. Farikh mengaku tidak membawa data. Sehingga tidak bisa menyebutkan rinci nilai PAD yang harus disetor ke daerah.

 

Namun, diakuinya, target PAD kembali normal dan tidak ada pengurangan. Karena pandemi sudah melandai dan obyek wisata buka seratus persen. Selain itu, untuk obyek wisata yang wajib menyetorkan PAD adalah milik pemerintah dan swasta yang secara administrasi dinilai memenuhi.

 

‘’Persis angkanya tidak hafal, tapi nilainya normal tidak dikurangi,” pungkasnya. (rka/ind)

LAMONGAN, Radar Lamongan – Realisasi pendapatan asli daerah (PAD) sektor pariwisata masih minim. Namun, hingga kini baru terinci realisasi PAD dua wisata oleh Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud). Wisata Waduk Gondang dan Makam Sunan Drajad masih terealisasi 44 persen, atau sekitar Rp 409 juta dari target Rp 921 juta.

 

Kepala Disparbud Lamongan Siti Rubikah menjelaskan, target PAD ini hanya dua obyek wisata yang dikelola Pemkab. Sedangkan untuk swasta langsung masuk ke Badan Pendapatan Daerah (Bapenda) Lamongan.

 

‘’Kalau yang dikelola pariwisata PAD-nya kita tahu. Kalau swasta langsung ke instansi terkait,” terangnya.

- Advertisement -

 

Dia memastikan, realisasi tahun ini mengalami kenaikan. Karena obyek wisata mulai dibuka normal tahun ini. Terutama tidak ada lagi pembatasan kunjungan seperti dua tahun sebelumnya.

 

Tahun lalu, kunjungan hingga awal Desember baru terealisasi 65 persen. Namun, lanjut dia, kini memasuki triwulan kedua sudah hampir menyentuh 50 persen. Menurut dia, realisasi masih rendah, tapi ada kenaikan dibanding tahun sebelumnya.

 

‘’Kalau secara grafik memang belum tinggi, tapi kita bersyukur ada kenaikan meski belum signifikan,” ucapnya.

 

Rubikah mengatakan, masih ada waktu yang cukup untuk mencapai target ditetapkan. Ada tenggat tujuh bulan yang bisa dimanfaatkan pengelola dalam mencapai target.

 

Apalagi, pembangunan di lingkungan Makam Sunan Drajad sudah selesai. Sehingga , pengunjung lebih leluasa dalam berziarah, karena aktivitasnya tidak terganggu pekerjaan. ‘’Wisata Waduk Gondang juga dilakukan perbaikan bertahap menyesuaikan kebutuhan,’’ katanya.

 

Rubikah menjelaskan, kunjungan terkerek ketika libur Lebaran. Dia merinci sekitar 90 ribu wisatawan mengunjungi 16 destinasi wisata di Lamongan. Rinciannya untuk Makam Sunan Drajad sebanyak 16 ribu, WBL 12 ribu, Wisata Waduk Gondang 5 ribu, Pemandian Air Hangat Brumbung 11 ribu, Makam Syeh Maulana Ishaq 9 ribu, serta beberapa obyek wisata lain di Lamongan.

 

‘’Kunjungan wisata Lebaran ini mengalami kenaikan hampir 100 persen. Sehingga dia berharap ke depannya industri pariwisata terus pulih dan perekonomian Lamongan kembali stabil,’’ ujarnya.

 

Sementara itu, wartawan koran ini belum mendapatkan realisasi PAD sektor wisata yang dikelola swasta. Direktur WBL Lamongan Hery Pranoto mengatakan, untuk WBL dan Maharani Zoo dan Goa (Mazoogo) memiliki target PAD yang harus disetorkan ke daerah setiap tahunnya.

 

Namun, Hery mengaku tidak hafal secara persis nilainya dan harus menanyakan ulang ke Bapenda Lamongan. Tahun lalu, target keseluruhan yang ditetapkan untuk obyek wisata di Lamongan mengalami penurunan karena pandemi. Seluruh obyek wisata tutup sehingga tidak bisa menyetorkan PAD sesuai target.

 

‘’Sekarang kondisinya mulai pulih. Mudah-mudahan bisa memenuhi target yang ditetapkan,” katanya.

 

Sementara itu, Kepala Bapenda Lamongan A. Farikh mengaku tidak membawa data. Sehingga tidak bisa menyebutkan rinci nilai PAD yang harus disetor ke daerah.

 

Namun, diakuinya, target PAD kembali normal dan tidak ada pengurangan. Karena pandemi sudah melandai dan obyek wisata buka seratus persen. Selain itu, untuk obyek wisata yang wajib menyetorkan PAD adalah milik pemerintah dan swasta yang secara administrasi dinilai memenuhi.

 

‘’Persis angkanya tidak hafal, tapi nilainya normal tidak dikurangi,” pungkasnya. (rka/ind)

Artikel Terkait

Most Read

Tercemar Lagi, Berdampak Air PDAM

Serat Alam yang Bermanfaat

Al-Fatimah Borong Juara Gebyar PAI

Real Count Ditarget Selesai Lima Hari

Artikel Terbaru


/