23.3 C
Bojonegoro
Friday, March 31, 2023

Kemarau Diprediksi Terjadi Lebih Awal

- Advertisement -

LAMONGANRadar Lamongan – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan intens  memantau update informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Musim penghujan ini diprediksi lebih pendek dibanding tahun lalu.

Berdasarkan prakiraan cuaca, musim kemarau diprediksi terjadi lebih awal. Jika tahun lalu, kemarau terjadi pada Bulan Juli. Sedangkan, nantinya kemarau diprediksi terjadi mulai Mei mendatang.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lamongan, Muslimin membenarkan jika kemungkinan musim kemarau nanti terjadi lebih awal.   Sedangkan, puncak musim hujan diprediksi terjadi bulan ini. Bulan depan, diakuinya, intensitas hujan turun lebih renggang dibanding awal tahun lalu.

‘’Ini prediksinya awal musim kemarau menginjak mulai awal Mei, kemudian Juni prediksi ada sepuluh hari hujan,’’ tutur Muslimin kepada Jawa Pos Radar Lamongan, kemarin (13/3).

- Advertisement -

Disinggung terkait fenomena El Nino yang diprediksi terjadi musim ini. Muslimin mengakui,  di Lamongan tidak terlalu terpengaruh dengan fenomena tersebut, jika dibandingkan di pantai selatan dan luar Jawa.

Kemarau yang datang lebih awal, juga menjadi perhatian. Muslimin mengaku, pihaknya sudah memetakan wilayah yang terdampak kekeringan.

‘’Saat musim kemarau yang menjadi perhatian kekeringan dan kebutuhan air bersih. Tapi kalau air baku pertanian, saya kira tampungan air di waduk atau rawa sudah cukup memadai,” ujarnya.

Muslimin mengatakan, untuk banjir wilayah Bengawan Jero juga sudah mulai surut. Sedangkan untuk pintu dam kuro sudah dibuka kemarin pagi. Sehingga pengurangan air bisa lebih cepat.

‘’Tidak tahu lagi kalau ada banjir susulan, dengan hujan merata dari wilayah selatan,’’ pungkasnya. (sip/ind)

LAMONGANRadar Lamongan – Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Lamongan intens  memantau update informasi dari Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG). Musim penghujan ini diprediksi lebih pendek dibanding tahun lalu.

Berdasarkan prakiraan cuaca, musim kemarau diprediksi terjadi lebih awal. Jika tahun lalu, kemarau terjadi pada Bulan Juli. Sedangkan, nantinya kemarau diprediksi terjadi mulai Mei mendatang.

Kabid Kedaruratan dan Logistik BPBD Lamongan, Muslimin membenarkan jika kemungkinan musim kemarau nanti terjadi lebih awal.   Sedangkan, puncak musim hujan diprediksi terjadi bulan ini. Bulan depan, diakuinya, intensitas hujan turun lebih renggang dibanding awal tahun lalu.

‘’Ini prediksinya awal musim kemarau menginjak mulai awal Mei, kemudian Juni prediksi ada sepuluh hari hujan,’’ tutur Muslimin kepada Jawa Pos Radar Lamongan, kemarin (13/3).

- Advertisement -

Disinggung terkait fenomena El Nino yang diprediksi terjadi musim ini. Muslimin mengakui,  di Lamongan tidak terlalu terpengaruh dengan fenomena tersebut, jika dibandingkan di pantai selatan dan luar Jawa.

Kemarau yang datang lebih awal, juga menjadi perhatian. Muslimin mengaku, pihaknya sudah memetakan wilayah yang terdampak kekeringan.

‘’Saat musim kemarau yang menjadi perhatian kekeringan dan kebutuhan air bersih. Tapi kalau air baku pertanian, saya kira tampungan air di waduk atau rawa sudah cukup memadai,” ujarnya.

Muslimin mengatakan, untuk banjir wilayah Bengawan Jero juga sudah mulai surut. Sedangkan untuk pintu dam kuro sudah dibuka kemarin pagi. Sehingga pengurangan air bisa lebih cepat.

‘’Tidak tahu lagi kalau ada banjir susulan, dengan hujan merata dari wilayah selatan,’’ pungkasnya. (sip/ind)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

Koleksi 50 Boneka di Rumah

Diparkir di Kos, Motor Raib

Amankan Pengedar SS di Pantura


/