LAMONGAN, Radar Lamongan – Persela mengemban misi besar menghadapi PSM Makassar di Stadion Kapten I Wayan Dipta, Gianyar, Bali Sore ini (14/3). Selain memutus rekor buruk 21 laga tanpa kemenangan, serta ini juga menjadi detik terakhir bagi skuad biru muda agar bisa bertahan di Liga 1.
Melawan Juku Eja – julukan PSM Makassar menjadi laga hidup-mati bagi Persela, yang hanya memiliki kesempatan di empat laga tersisa. Tentunya masih bergantung dari dua rival Barito Putera dan Persipura. Sekali saja terjungkal, ambisi Persela untuk bertahan di Liga 1 bisa kandas. Karteker Persela Ragil Sudirman meminta anak asuhnya agar memberikan peforma terbaik.
‘’Pemain, saya harapkan agar tetap fight, bekerja keras dan ada kemauan. Kami tekankan untuk memberikan performa maksimal saat bertanding, agar mendapatkan hasil bagus,” tutur Ragil kepada Jawa Pos Radar Lamongan, kemarin (13/3).
Disinggung mengenai tim lawan, Ragil mewaspadai lini tengah dan depan PSM. Di lini tengah, selain memiliki tiga gelandang andalan Muhammad Arfan, Delvin Rumbino, dan Rasyid Bakri. PSM kabarnya kembali diperkuat gelandang muda Manda Cingi, setelah absen akibat akumulasi kartu kuning. Sedangkan, di lini depan ada penyerang Yakob Sayuri dan gelandang serang Wiljan Pluim, yang menyumbang dua gol dalam lima pertandingan terakhir.
‘’Banyak pemain bagus yang berada di lini tengah. Sehingga, pemain harus bermain disiplin dan bermain maksimal,” pintanya.
Penjaga Gawang Persela Dwi Kuswanto mengatakan, skuad Persela sudah siap secara fisik dan mental. Kiper asal Sidoarjo tersebut mengaku dirinya dan rekan-rekannya sudah mengusung tekad untuk memenangkan pertandingan.
‘’Kondisi pemain siap, tinggal menunggu faktor non-teknis, yakni hasil tes swab. Semoga kami dapat bermain full team, untuk merebut 3 poin,” ucap Dwi.
Sementara itu, Pelatih PSM Makassar Joop Gall mengaku memaklumi performa anak asuhnya yang menurun pada empat laga terakhir PSM. Menurut dia, sejumlah pemain cedera dan terkena akumulasi kartu sebelumnya.
‘’Liga ini cukup keras, sehingga persiapan kami tidak banyak. Jadi saya rasa pemain saya sudah bermain dengan bagus,” ucap pelatih kelahiran Belanda tersebut.
Gall juga mewanti-wanti pemain agar tidak lengah saat menghadapi Persela. Dia meminta pemain bermain dengan antusias. Dia menekankan, hanya karena kami melawan tim zona degradasi, bukan berarti timnya menjauh dari target menang.
‘’Kami juga ingin terus meraih poin agar supporter bangga dengan tim,” terang pelatih berusia 58 tahun tersebut.
Disinggung mengenai masalah penguasaan bola dan produktivitas gol PSM pada beberapa pertandingan terakhir. Gall menyatakan tidak masalah. Bagi dia, selama timnya unggul satu gol dari lawan. Sehingga, dia mengaku tidak memperdulikan skor.
‘’Namun dari pertandingan terakhir, memang kami harus membenahi performa tim,” ujar Gall.
Gelandang PSM, Manda Cingi menegaskan timnya mematok kemenangan sebagai harga mutlak. Dirinya dan rekan-rekannya ingin lolos dari zona degradasi. Serta Persela juga ingin keluar dari zona degradasi. Sehingga, diakuinya, laga melawan Persela menjadi laga hidup-mati.
‘’Target jelas, kami ingin menang. Kami ingin mengamankan diri dari zona degradasi,” tutur Manda saat mendampingi pre match press conference. (edo/ind)