23.3 C
Bojonegoro
Saturday, April 1, 2023

Janji Tutup Perlintasan KA Liar

- Advertisement -

LAMONGAN, Radar Lamongan – Tingginya angka kecelakaan kereta api (KA) di Lamongan mendapat atensi besar. Selama hampir setahun, terjadi sekitar 13 kasus kecelakaan di sejumlah titik perlintasan KA tanpa palang pintu. Itu berdasarkan pendataan oleh Dinas Perhubungan Lamongan mulai Oktober tahun lalu hingga jelang pertengahan bulan ini.

 

Kepala Dishub Lamongan Heruwidi mengatakan, jumlah perlintasan resmi yang terdata di Dishub Lamongan sebanyak 44 titik. Realitanya di lapangan lebih banyak. Hingga kini petugas terus melakuan kroscek dan penutupan.

 

Perlintasan resmi merupakan akses penghubung jalan kabupaten dengan jalan nasional. Sisanya akan ditutup. Terutama jika perlintasan liar itu hanya untuk kepentingan pribadi saja.

- Advertisement -

 

‘’Perlintasan liar langsung kita tutup. Kemudian untuk yang sudah terdaftar sesegera mungkin dibangun palang pintu,” imbuhnya.

 

Tahun ini, Pemkab Lamongan membangun tujuh titik palang pintu semi otomatis, guna menurunkan risiko kecelakaan. Meliputi di Desa Plaosan dan Moropelang di Kecamatan Babat, Waru Kulon di Kecamatan Pucuk, Sumlaran di Kecamatan Sukodadi, Desa Karanglangit di Kecamatan Lamongan, serta Desa Pandanpancur dan Deket Wetan di Kecamatan Deket.

 

Heruwidi menuturkan, ada 44 titik perlintasan yang mendesak untuk dibangun palang pintu. Dari total 72 lintasan yang teregister, ada 44 lintasan resmi. Dari 44 lintasan resmi, 11 lintasan berpenjaga dari dishub, 3 dari petugas KA, 21 dari relawan, kemudian yang sudah dilengkapi palang pintu ada 13 lintasan ditambah 7 tahun ini. Sehingga ada 21 yang masih belum berpalang pintu.

 

‘’Mudah-mudahan tahun depan sudah terlengkapi,” katanya.

 

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menuturkan, pembangunan palang pintu di tujuh titik sudah dilakukan. Harapannya pembangunan ini bisa meminimalisasi risiko kecelakaan kereta.

 

Bupati Yes juga meminta lintasan liar segera ditutup. Sebab, jumlah kecelakaan cukup tinggi, yakni rerata  satu bulan satu kasus. Sehingga, pembangunan palang pintu akan terus dilengkapi dengan sistem sensor. Sebab berdasarkan wacana dari pusat, terdapat rencana double track  dan frekuensi kereta semakin banyak.

 

‘’Kita akan terus cukupi jumlah palang pintu. Nantinya penjaga juga diperhatikan asuransinya, kesejahteraannya. Apalagi kita tahu ada rencana kecepatan KA nantinya 160 kilometer (km) per jam. Jadi kita harus siap dengan semua itu,” terangnya ketika meninjau pembangunan palang pintu oleh Pemkab di Babat kemarin (12/10). (rka/ind)

LAMONGAN, Radar Lamongan – Tingginya angka kecelakaan kereta api (KA) di Lamongan mendapat atensi besar. Selama hampir setahun, terjadi sekitar 13 kasus kecelakaan di sejumlah titik perlintasan KA tanpa palang pintu. Itu berdasarkan pendataan oleh Dinas Perhubungan Lamongan mulai Oktober tahun lalu hingga jelang pertengahan bulan ini.

 

Kepala Dishub Lamongan Heruwidi mengatakan, jumlah perlintasan resmi yang terdata di Dishub Lamongan sebanyak 44 titik. Realitanya di lapangan lebih banyak. Hingga kini petugas terus melakuan kroscek dan penutupan.

 

Perlintasan resmi merupakan akses penghubung jalan kabupaten dengan jalan nasional. Sisanya akan ditutup. Terutama jika perlintasan liar itu hanya untuk kepentingan pribadi saja.

- Advertisement -

 

‘’Perlintasan liar langsung kita tutup. Kemudian untuk yang sudah terdaftar sesegera mungkin dibangun palang pintu,” imbuhnya.

 

Tahun ini, Pemkab Lamongan membangun tujuh titik palang pintu semi otomatis, guna menurunkan risiko kecelakaan. Meliputi di Desa Plaosan dan Moropelang di Kecamatan Babat, Waru Kulon di Kecamatan Pucuk, Sumlaran di Kecamatan Sukodadi, Desa Karanglangit di Kecamatan Lamongan, serta Desa Pandanpancur dan Deket Wetan di Kecamatan Deket.

 

Heruwidi menuturkan, ada 44 titik perlintasan yang mendesak untuk dibangun palang pintu. Dari total 72 lintasan yang teregister, ada 44 lintasan resmi. Dari 44 lintasan resmi, 11 lintasan berpenjaga dari dishub, 3 dari petugas KA, 21 dari relawan, kemudian yang sudah dilengkapi palang pintu ada 13 lintasan ditambah 7 tahun ini. Sehingga ada 21 yang masih belum berpalang pintu.

 

‘’Mudah-mudahan tahun depan sudah terlengkapi,” katanya.

 

Bupati Lamongan Yuhronur Efendi menuturkan, pembangunan palang pintu di tujuh titik sudah dilakukan. Harapannya pembangunan ini bisa meminimalisasi risiko kecelakaan kereta.

 

Bupati Yes juga meminta lintasan liar segera ditutup. Sebab, jumlah kecelakaan cukup tinggi, yakni rerata  satu bulan satu kasus. Sehingga, pembangunan palang pintu akan terus dilengkapi dengan sistem sensor. Sebab berdasarkan wacana dari pusat, terdapat rencana double track  dan frekuensi kereta semakin banyak.

 

‘’Kita akan terus cukupi jumlah palang pintu. Nantinya penjaga juga diperhatikan asuransinya, kesejahteraannya. Apalagi kita tahu ada rencana kecepatan KA nantinya 160 kilometer (km) per jam. Jadi kita harus siap dengan semua itu,” terangnya ketika meninjau pembangunan palang pintu oleh Pemkab di Babat kemarin (12/10). (rka/ind)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

Koleksi 50 Boneka di Rumah

Diparkir di Kos, Motor Raib

Amankan Pengedar SS di Pantura


/