LAMONGAN, Radar Lamongan – Sepanjang aliran Kali Deket belum dibangun tembok penahan tanah (TPT). Sehingga, plengsengan tanah di sana rawan ambles. Dinas Pekerjaan Umum Sumberdaya Air (PU SDA) Lamongan memastikan pembangunan TPT di sana masuk dalam lima kegiatan rencana pembangunan TPT tahun ini.
Kepala Dinas PU SDA Lamongan M. Jufri mengatakan, pembangunan TPT sudah terdapat di dalam kontrak perkuatan tebing. Hal itu sesuai dengan nomenklatur Kemendagri.
‘’Hanya nama kegiatannya berbeda, tapi fungsi dan bangunannya sama seperti TPT,’’ terang Jufri kepada Jawa Pos Radar Lamongan kemarin (12/9).
Jufri mengakui bangunan perkuatan tebing ini masuk proses administrasi kontrak. Lokasinya yakni saluran irigasi di pinggir jalan, nilai pagu rerata Rp 145 juta – Rp 180 juta.
Menurut dia, bangunan ini akan segera dikerjakan jika proses administrasi rampung. Sebab, pekerjaan harus menyesuaikan dengan debit air sungai, karena masih kemarau sehingga cukup mudah dalam proses pengerjaan.
‘’Seharusnya memang dalam satu dua bulan ini, setelah proses administrasi selesai tidak akan lama pekerjaannya,” imbuhnya.
Jufri menuturkan, perkuatan tebing tidak selalu pada bantaran Bengawan Solo. Karena pembangunan TPT di salurah irigasi pinggir jalan juga disebut perkuatan tebing.
Tujuannya sama agar perbaikan saluran irigasi yang dilakukan bertahan lama dan tidak sampai ada sliding atau lainnya. Dia mengaku, perkuatan tebing ini titiknya menyebar dengan material sama dan disesuaikan dengan kondisi sungai.
‘’Nilai kontraknya tidak sama karena kaitannya dengan kondisi tanah di masing-masing wilayah,” ucapnya.
Selain perkuatan tebing yang akan segera dirampungkan, Jufri mengaku untuk pekerjaan perbaikan saluran irigasi juga terus dikebut. Saluran ini jenisnya ada tersier yang mengaliri pertanian warga dan saluran utama.
‘’Nantinya untuk saluran pembuangan ini akan menjadi prioritas perbaikan tahunan karena jumlahnya cukup banyak dan berkelanjutan,’’ terangnya. (rka/ind)