24.9 C
Bojonegoro
Tuesday, May 30, 2023

Penjualan Daging Sapi di Lamongan Tak Terpengaruh Penyakit Mulut dan Kaki

- Advertisement -

LAMONGAN, Radar Lamongan – Penyakit mulut dan kaki (PMK) hewan ternak yang mewabah di Lamongan, belum mempengaruhi terhadap penjualan daging di sejumlah pasar tradisional di Lamongan.

 

Salah satu penjual daging di Pasar Sidoharjo Lamongan Nurhasanah menuturkan, penjualan daging tidak terdampak meski kini ramai PMK hingga menyebabkan kematian pada sapi. Dia memastikan penjualan daging sapi masih normal seperti biasa.

 

‘’Kalau di saya, tak ada pengaruhnya,’’ terang Nurhasanah.

- Advertisement -

 

Menurut dia, masyarakat sudah banyak yang mengetahui penyakit tersebut. Untuk harga masih cukup normal, yang berkisar antara Rp 110 ribu per kilogram (kg) hingga 120 ribu per kg.

 

Namun, diakuinya, hingga kini permintaan masih cukup tinggi. Apalagi, menurut Nurhasanah, kini permintaan daging mengalami peningkatan. Sebab banyak masyarakat yang mengadakan hajatan.

 

Dia membeberkan, dalam sehari mampu menjual sekitar 150 kg daging sapi. Nurhasanah memastikan melakukan pemotongan sapi sendiri, sehingga bisa memilih sapi yang segar dan tidak terkena penyakit.

 

‘’Untuk pelanggan, tentunya banyak yang mengetahui daging bagus tidaknya,’’ terangnya. (mal/ind)

LAMONGAN, Radar Lamongan – Penyakit mulut dan kaki (PMK) hewan ternak yang mewabah di Lamongan, belum mempengaruhi terhadap penjualan daging di sejumlah pasar tradisional di Lamongan.

 

Salah satu penjual daging di Pasar Sidoharjo Lamongan Nurhasanah menuturkan, penjualan daging tidak terdampak meski kini ramai PMK hingga menyebabkan kematian pada sapi. Dia memastikan penjualan daging sapi masih normal seperti biasa.

 

‘’Kalau di saya, tak ada pengaruhnya,’’ terang Nurhasanah.

- Advertisement -

 

Menurut dia, masyarakat sudah banyak yang mengetahui penyakit tersebut. Untuk harga masih cukup normal, yang berkisar antara Rp 110 ribu per kilogram (kg) hingga 120 ribu per kg.

 

Namun, diakuinya, hingga kini permintaan masih cukup tinggi. Apalagi, menurut Nurhasanah, kini permintaan daging mengalami peningkatan. Sebab banyak masyarakat yang mengadakan hajatan.

 

Dia membeberkan, dalam sehari mampu menjual sekitar 150 kg daging sapi. Nurhasanah memastikan melakukan pemotongan sapi sendiri, sehingga bisa memilih sapi yang segar dan tidak terkena penyakit.

 

‘’Untuk pelanggan, tentunya banyak yang mengetahui daging bagus tidaknya,’’ terangnya. (mal/ind)

Artikel Terkait

Most Read

Bekas Galian C Belum Dimanfaatkan

Awas Baliho Ambruk!

Per Anggota DPRD Rp 20,9 Juta

Artikel Terbaru


/