LAMONGAN, Radar Lamongan – Perombakan manajemen di internal kepengurusan Persela, diharapkan mampu memberikan dampak positif. Ini menjadi sesuatu yang berbeda Setelah memperkenalkan salah satu pengusaha muda di Lamongan sebagai manager baru Persela.
Akun resmi Persela FC banyak dihampiri komentar positif bentuk dukungan dari suporter untuk klub kebanggaannya. Namun, tidak sedikit yang mempertanyakan tentang keterlibatan dari manajemen lama dengan formasi sekarang.
Salah satu Fans setia Persela Ery Ardiansyah mengatakan, adanya manajemen baru tentu ada harapan baru. Sehingga, Persela bisa berbenah dan lebih baik lagi, serta bisa bersaing dengan tim papan atas lainnya. Apalagi, kini sudah era sudah sepakbola sudah berkembang pesat. Jika Persela tidak mengikuti perkembangan tetap akan tertinggal.
Menurut dia, sebagai suporter tentu harapannya yang terbaik untuk klub. Karena secara teknis tentu dia tidak memahami. Namun, dari perkembangan sepak bola yang diamati, pembinaan usia muda menjadi sangat penting untuk sebuah klub.
Selain itu mempertahankan pemain potensial yang sudah bisa membangun chemistry dengan rekan satu timnya. Namun, banyak pemain Persela yang habis masa kontrak sudah digaet klub lain.
Dia berharap manajemen melakukan pergerakan cepat dalam memburu pemain berkualitas, agar bisa mengembalikan Persela ke kasta tertinggi di Liga Indonesia. ‘’Jangan sampai kejadian tahun lalu terulang, manajemen terkesan lambat dalam mempersiapkan tim. Sehingga Persela harus turun kasta,” ujar salah satu fans yang selalu mengoleksi jersey setiap musimnya itu.
Dia menilai, Persela sebenarnya memiliki generasi yang bagus. Bahkan tidak sedikit dari putra daerah yang berkarir di klub lain justru lebih moncer.
‘’Sebagai suporter, kami mendesak ada perhatian untuk putra daerah yang berpotensi, karena tentunya mereka memiliki loyalitas tinggi,’’ pintanya.
Manajer Persela Fariz Julinar Maurisal menuturkan, rencana untuk mengorbitkan putra daerah pasti ada. Bahkan, manajemen sudah melakukan komunikasi dengan para pemain. Tapi semuanya menunggu keputusan tim pelatih, karena harus menyesuaikan dari strategi yang dibutuhkan.
‘’Kalau komunikasi sudah, tapi tetap kita menunggu pelatih kepala untuk memutuskan siapa yang sesuai dengan kebutuhannya,” terangnya. (rka/ind)
