24.8 C
Bojonegoro
Friday, March 31, 2023

Menengok Pembuatan Replika Bonsai Berbahan Kawat Tembaga

Berikan Lampu agar Tampak Lebih Natural

- Advertisement -

LAMONGAN, Radar LamonganTanaman bonsai memiliki banyak penggemar. Popularitas tersebut melahirkan sebuah seni replika bonsai berbahan dasar kawat tembaga, atau lebih ngetren dengan nama wire bonsai. Salah satu perajin wire bonsai, Mastur Fauzi, 44, menunjukkan beragam jenis replika bonsai hasil karyanya.  Pria asal Kelurahan Sukomulyo ini sudah menjadi perajin wire bonsai sejak Tahun 2019.

 

‘’Kalau saya sendiri, memang suka dengan tanaman bonsai sejak dulu,’’ tutur Fauzi kepada Jawa Pos Radar Lamongan, kemarin (10/2).

 

Bapak tiga anak ini dengan senang hati menunjukkan proses pembuatan wire bonsai. Bahan yang dibutuhkan yakni kawat tembaga, serbuk rumput, lem kayu, lem besi, batu, dan pohon tua. Yakni kawat tembaga dililit dan dibentuk menjadi batang dan ranting. Sedangkan, daun dari replika bonsai tersebut menggunakan serbuk rumput. Untuk memperindah replika bonsai, Fauzi menambahkan kayu dan bebatuan.

BERNILAI JUAL TINGGI: Meski berbahan sederhana, tapi wire bonsai memiliki harga yang cukup fantastis. (ANJAR DWI PRADIPTA/RDR.LMG)
- Advertisement -

‘’Serta yang terakhir mas, saya berikan tambahan pencahayaan dari lampu yang nampak seperti natural,’’ ujar Fauzi.

 

Meski bahan yang digunakan sederhana, namun wire bonsai memiliki harga jual tinggi. Pembelinya rerata dari pehobi bonsai. Replika tersebut cukup simpel, karena pemiliknya tak perlu melakukan perawatan dan penyiraman. Fauzi menggunakan piring shusi sebagai pot replika bonsai tersebut.

 

‘’Jadi benar-benar kelihatan nampak hidup saat dilihat dari kejauhan,’’ ucap pria yang mempunyai hobi musik ini.

 

Fauzi membutuhkan waktu hanya satu jam menyusun wire bonsai berukuran sekitar 15 centimeter (cm). Menurut dia, kawat tembaga ukuran 0,4 milimeter (mm) dan 0,6 mm yang cocok digunakan. Fauzi sempat mencoba menggunakan kawat tembaga ukuran 1 mm. Namun, ukuran tersebut terlalu besar. Sehingga sulit dibengkokkan dan dibentuk. Fauzi mengaku kerap terluka saat melilit dan membengkokkan kawat tembaga.

 

‘’Pengerjaan tergantung ukuran dan mudah sulitnya permintaan dari konsumen,’’ imbuhnya.

 

Harga wire bonsai bervariasi antara Rp 200 ribu hingga Rp 5 juta per unit. Fauzi kerap menerima pesanan dari dalam daerah hingga konsumen dari kabupaten/ kota tetangga. Seperti Gresik, Bojonegoro, hingga Surabaya.

 

‘’Hanya saja, kini sudah mulai menurun, hanya beberapa pesanan saja,’’ terangnya. (mal/ind)

TAMPAK NYATA: Mastur Fauzi menambahkan ornamen lampu, bebatuan, dan kayu tua agar replika bonsai bisa terlihat lebih hidup. (ANJAR DWI PRADIPTA/RDR.LMG)

LAMONGAN, Radar LamonganTanaman bonsai memiliki banyak penggemar. Popularitas tersebut melahirkan sebuah seni replika bonsai berbahan dasar kawat tembaga, atau lebih ngetren dengan nama wire bonsai. Salah satu perajin wire bonsai, Mastur Fauzi, 44, menunjukkan beragam jenis replika bonsai hasil karyanya.  Pria asal Kelurahan Sukomulyo ini sudah menjadi perajin wire bonsai sejak Tahun 2019.

 

‘’Kalau saya sendiri, memang suka dengan tanaman bonsai sejak dulu,’’ tutur Fauzi kepada Jawa Pos Radar Lamongan, kemarin (10/2).

 

Bapak tiga anak ini dengan senang hati menunjukkan proses pembuatan wire bonsai. Bahan yang dibutuhkan yakni kawat tembaga, serbuk rumput, lem kayu, lem besi, batu, dan pohon tua. Yakni kawat tembaga dililit dan dibentuk menjadi batang dan ranting. Sedangkan, daun dari replika bonsai tersebut menggunakan serbuk rumput. Untuk memperindah replika bonsai, Fauzi menambahkan kayu dan bebatuan.

BERNILAI JUAL TINGGI: Meski berbahan sederhana, tapi wire bonsai memiliki harga yang cukup fantastis. (ANJAR DWI PRADIPTA/RDR.LMG)
- Advertisement -

‘’Serta yang terakhir mas, saya berikan tambahan pencahayaan dari lampu yang nampak seperti natural,’’ ujar Fauzi.

 

Meski bahan yang digunakan sederhana, namun wire bonsai memiliki harga jual tinggi. Pembelinya rerata dari pehobi bonsai. Replika tersebut cukup simpel, karena pemiliknya tak perlu melakukan perawatan dan penyiraman. Fauzi menggunakan piring shusi sebagai pot replika bonsai tersebut.

 

‘’Jadi benar-benar kelihatan nampak hidup saat dilihat dari kejauhan,’’ ucap pria yang mempunyai hobi musik ini.

 

Fauzi membutuhkan waktu hanya satu jam menyusun wire bonsai berukuran sekitar 15 centimeter (cm). Menurut dia, kawat tembaga ukuran 0,4 milimeter (mm) dan 0,6 mm yang cocok digunakan. Fauzi sempat mencoba menggunakan kawat tembaga ukuran 1 mm. Namun, ukuran tersebut terlalu besar. Sehingga sulit dibengkokkan dan dibentuk. Fauzi mengaku kerap terluka saat melilit dan membengkokkan kawat tembaga.

 

‘’Pengerjaan tergantung ukuran dan mudah sulitnya permintaan dari konsumen,’’ imbuhnya.

 

Harga wire bonsai bervariasi antara Rp 200 ribu hingga Rp 5 juta per unit. Fauzi kerap menerima pesanan dari dalam daerah hingga konsumen dari kabupaten/ kota tetangga. Seperti Gresik, Bojonegoro, hingga Surabaya.

 

‘’Hanya saja, kini sudah mulai menurun, hanya beberapa pesanan saja,’’ terangnya. (mal/ind)

TAMPAK NYATA: Mastur Fauzi menambahkan ornamen lampu, bebatuan, dan kayu tua agar replika bonsai bisa terlihat lebih hidup. (ANJAR DWI PRADIPTA/RDR.LMG)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

Koleksi 50 Boneka di Rumah

Diparkir di Kos, Motor Raib

Amankan Pengedar SS di Pantura


/