25.2 C
Bojonegoro
Thursday, June 1, 2023

Stok Bahan Pokok Masih Stabil

Permintaan Pengaruhi Kenaikan Harga di Lamongan

- Advertisement -

LAMONGAN, Radar Lamongan – Harga kebutuhan pokok selama Ramadan terpantau stabil. Hanya beberapa jenis bahan makanan yang mengalami kenaikan karena permintaan tinggi.

 

Misalnya ayam broiler naik antara Rp 1.000 per kilogram (kg) hingga Rp 2 ribu per kg. Semula harganya Rp 36 ribu per kg, naik menjadi Rp 38 ribu per kg. Sedangkan, daging sapi super masih stabil dikisaran Rp 105 ribu hingga Rp 110 ribu per kg.

 

Salah satu pedagang ayam Khusnul mengatakan, kenaikan harga daging ayam karena kebutuhan tinggi mulai awal Ramadan hingga sekarang. Biasanya kenaikan hanya terjadi di awal. Namun, kenaikan harga ayam sudah bertahan hampir seminggu.

- Advertisement -

 

‘’Dari pabriknya juga naik. Sehingga kita jual ke konsumen menyesuaikan, karena ada biaya menyembelih dan sebagainya,’’ ujarnya.

 

Khusnul menuturkan, permintaan daging ayam yang tinggi untuk kebutuhan takjil. Namun, beberapa pembeli ada yang dijual kembali. ‘’Permintaan masih tinggi dan lebih baik dari tahun lalu,’’ ucapnya.

 

Penjual bumbu dapur di salah satu pasar di Lamongan Rusmi mengatakan, harga bumbu dapur banyak yang turun. Cabai rawit misalnya. Awal Ramadan harga sekitar Rp 43 ribu per kg. Namun, kini turun menjadi Rp 38 ribu per kg. Sedangkan, bawang merah harganya juga turun dari semula Rp 28 per kg menjadi Rp 25 per kg.

 

‘’Kalau konsumen memang ada kenaikan tapi kita merugi, sebab harga bumbu turunnya langsung drastis. Sementara ada stok yang dibeli dari harga yang lama,’’ terangnya.

 

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lamongan M Zamroni menjelaskan, kenaikan harga bahan pokok memang tergantung pada jumlah pembelian. Biasanya kalau permintaan tinggi, maka cenderung ada kenaikan harga.

 

Tapi, diakuinya, kenaikan harga masih cukup terkendali. Sebab stok juga tercukupi. Sebaliknya, harga minyak goreng ini yang masih menjadi masalah nasional. Karena harganya masih tinggi.

 

Sehingga untuk pengendalian, memang dibutuhkan kebijakan dari pusat. Sebab, daerah hanya menyesuaikan. ‘’Kalau minyak harganya sama di seluruh Indonesia, beda dengan daging, misalnya. Karena biasanya disesuaikan dengan jumlah pembelian,’’ imbuhnya. (rka/ind)

LAMONGAN, Radar Lamongan – Harga kebutuhan pokok selama Ramadan terpantau stabil. Hanya beberapa jenis bahan makanan yang mengalami kenaikan karena permintaan tinggi.

 

Misalnya ayam broiler naik antara Rp 1.000 per kilogram (kg) hingga Rp 2 ribu per kg. Semula harganya Rp 36 ribu per kg, naik menjadi Rp 38 ribu per kg. Sedangkan, daging sapi super masih stabil dikisaran Rp 105 ribu hingga Rp 110 ribu per kg.

 

Salah satu pedagang ayam Khusnul mengatakan, kenaikan harga daging ayam karena kebutuhan tinggi mulai awal Ramadan hingga sekarang. Biasanya kenaikan hanya terjadi di awal. Namun, kenaikan harga ayam sudah bertahan hampir seminggu.

- Advertisement -

 

‘’Dari pabriknya juga naik. Sehingga kita jual ke konsumen menyesuaikan, karena ada biaya menyembelih dan sebagainya,’’ ujarnya.

 

Khusnul menuturkan, permintaan daging ayam yang tinggi untuk kebutuhan takjil. Namun, beberapa pembeli ada yang dijual kembali. ‘’Permintaan masih tinggi dan lebih baik dari tahun lalu,’’ ucapnya.

 

Penjual bumbu dapur di salah satu pasar di Lamongan Rusmi mengatakan, harga bumbu dapur banyak yang turun. Cabai rawit misalnya. Awal Ramadan harga sekitar Rp 43 ribu per kg. Namun, kini turun menjadi Rp 38 ribu per kg. Sedangkan, bawang merah harganya juga turun dari semula Rp 28 per kg menjadi Rp 25 per kg.

 

‘’Kalau konsumen memang ada kenaikan tapi kita merugi, sebab harga bumbu turunnya langsung drastis. Sementara ada stok yang dibeli dari harga yang lama,’’ terangnya.

 

Kepala Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Lamongan M Zamroni menjelaskan, kenaikan harga bahan pokok memang tergantung pada jumlah pembelian. Biasanya kalau permintaan tinggi, maka cenderung ada kenaikan harga.

 

Tapi, diakuinya, kenaikan harga masih cukup terkendali. Sebab stok juga tercukupi. Sebaliknya, harga minyak goreng ini yang masih menjadi masalah nasional. Karena harganya masih tinggi.

 

Sehingga untuk pengendalian, memang dibutuhkan kebijakan dari pusat. Sebab, daerah hanya menyesuaikan. ‘’Kalau minyak harganya sama di seluruh Indonesia, beda dengan daging, misalnya. Karena biasanya disesuaikan dengan jumlah pembelian,’’ imbuhnya. (rka/ind)

Artikel Terkait

Most Read

Raih Poin Penuh di Laga penutup

Tewas Tersambar Petir saat Panen Padi

Artikel Terbaru


/