27.8 C
Bojonegoro
Monday, March 20, 2023

Ciptakan Es Jagung untuk Tingkatkan Nilai Jual Hasil Pertanian

- Advertisement -

LAMONGAN – Harga jagung seringkali jatuh, terutama saat musim panen raya. Sebab, umumnya hanya dijual dalam bentuk segar atau tanpa olahan. Padahal, bila dijual dalam bentuk olahan, nilai jualnya akan menjadi meningkat. Mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) di Desa Sumber Agung Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan berhasil membuat produk olahan unik dari bahan dasar jagung, yakni berupa es jagung.

 

‘’Kegiatan ini untuk membekali masyarakat Desa Sumber Agung agar mampu berkompetensi dalam melakukan usaha agribisnis terhadap hasil panennya guna menambah nilai jual dari suatu komoditas pertaniannya,’’ kata Muhammad Raflly Kurnia Ramadhani, ketua pelaksana kegiatan.

 

Menurut mahasiswa prodi studi manajemen itu, berbagai produk pertanian sebenarnya memiliki potensi untuk dijadikan produk olahan. Sehingga nilai jualnya bisa meningkat drastis dibanding jika hanya dijual dalam bentuk segar. Sehingga pendapatan warga desa yang umumnya bekerja sebagai petani akan bisa meningkat. ‘’Termasuk jagung. Bisa dibuat menjadi es jagung yang banyak disukai anak-anak hingga orang dewasa, sehingga lebih terbuka pangsa pasarnya,’’ terang dia.

- Advertisement -

 

Sella Kumala Sari menambahkan, ketrampilan membuat es jagung tidak hanya didemonstrasikan. Namun juga ditransfer kepada warga Desa Sumber Agung dengan memberikan pelatihan pengolahan hasil pertanian komoditas jagung. Tidak hanya itu, juga diberikan pelatihan pembuatan logo pada kemasan beserta cara pemasaran. Pelatihan tersebut dilakukan di balai desa setempat dengan nama, Pelatihan Hasil Pertanian Komoditas Jagung, Kemasan dan Pemasaran Produk di Era Digital. ‘’Kegiatan ini bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat Desa Sumber Agung dalam mengelola hasil pertanian agar bisa dijadikan usaha mikro kecil menengah (UMKM),’’ terang mahasiswa prodi agribisnis tersebut.

 

Hilda Amalia Farista Devi melanjutkan, materi pelatihan tidak hanya berupa pengolahan jagung dijadikan es jagung, tetapi juga pembuatan logo pada kemasan, serta pemasaran secara online melalui marketplace media sosial, seperti whatsapp dan shopee. ‘’Sekaligus memberikan ketrampilan kepada warga Desa Sumber Agung untuk memperkenalkan dunia digital, sehingga warga desa tidak ketinggalan perkembangan zaman,’’ tukasnya.

 

Selanjutnya Anggita Lailatu Zalma Sella mengungkapkan, mahasiswa KKN dalam kelompoknya juga memberikan pelatihan fotografi, terutama kepada kalangan muda desa. “Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi bekal bagi masyarakat desa untuk menggali potensi yang ada di Desa Sumber Agung, sehingga mereka mampu bersaing dengan kompetitor lain,” ujar mahasiswa lainnya.

 

Sedangkan Dwi Irma Ningtias menegaskan, kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan pemilik usaha yang paham mengenai cara berbisnis di era digital. “Dalam kegiatan ini tampak jelas antusiasnya 20 peserta dalam mengikuti pelatihan ini karena materi yang diberikan sangat dibutuhkan,’’ katanya.

 

Menurut dosen pendamping KKN, Kholidiah Ayunaning, pelatihan yang dilakukan para mahasiswanya tersebut selaras dengan kebutuhan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan agar bisa meningkatkan penghasilannya. ‘’Pelatihan tersebut dapat membantu meningkatkan pengetahuan tentang pengolahan hasil pertanian dan bagaimana cara menjualnya,” terangnya.

 

Peserta pelatihan semakin antusias setelah hasil pembuatan es jagung tersebut kemudian dibagikan kepada mereka. (feb)

LAMONGAN – Harga jagung seringkali jatuh, terutama saat musim panen raya. Sebab, umumnya hanya dijual dalam bentuk segar atau tanpa olahan. Padahal, bila dijual dalam bentuk olahan, nilai jualnya akan menjadi meningkat. Mahasiswa kuliah kerja nyata (KKN) Universitas Muhammadiyah Gresik (UMG) di Desa Sumber Agung Kecamatan Mantup Kabupaten Lamongan berhasil membuat produk olahan unik dari bahan dasar jagung, yakni berupa es jagung.

 

‘’Kegiatan ini untuk membekali masyarakat Desa Sumber Agung agar mampu berkompetensi dalam melakukan usaha agribisnis terhadap hasil panennya guna menambah nilai jual dari suatu komoditas pertaniannya,’’ kata Muhammad Raflly Kurnia Ramadhani, ketua pelaksana kegiatan.

 

Menurut mahasiswa prodi studi manajemen itu, berbagai produk pertanian sebenarnya memiliki potensi untuk dijadikan produk olahan. Sehingga nilai jualnya bisa meningkat drastis dibanding jika hanya dijual dalam bentuk segar. Sehingga pendapatan warga desa yang umumnya bekerja sebagai petani akan bisa meningkat. ‘’Termasuk jagung. Bisa dibuat menjadi es jagung yang banyak disukai anak-anak hingga orang dewasa, sehingga lebih terbuka pangsa pasarnya,’’ terang dia.

- Advertisement -

 

Sella Kumala Sari menambahkan, ketrampilan membuat es jagung tidak hanya didemonstrasikan. Namun juga ditransfer kepada warga Desa Sumber Agung dengan memberikan pelatihan pengolahan hasil pertanian komoditas jagung. Tidak hanya itu, juga diberikan pelatihan pembuatan logo pada kemasan beserta cara pemasaran. Pelatihan tersebut dilakukan di balai desa setempat dengan nama, Pelatihan Hasil Pertanian Komoditas Jagung, Kemasan dan Pemasaran Produk di Era Digital. ‘’Kegiatan ini bertujuan untuk pemberdayaan masyarakat Desa Sumber Agung dalam mengelola hasil pertanian agar bisa dijadikan usaha mikro kecil menengah (UMKM),’’ terang mahasiswa prodi agribisnis tersebut.

 

Hilda Amalia Farista Devi melanjutkan, materi pelatihan tidak hanya berupa pengolahan jagung dijadikan es jagung, tetapi juga pembuatan logo pada kemasan, serta pemasaran secara online melalui marketplace media sosial, seperti whatsapp dan shopee. ‘’Sekaligus memberikan ketrampilan kepada warga Desa Sumber Agung untuk memperkenalkan dunia digital, sehingga warga desa tidak ketinggalan perkembangan zaman,’’ tukasnya.

 

Selanjutnya Anggita Lailatu Zalma Sella mengungkapkan, mahasiswa KKN dalam kelompoknya juga memberikan pelatihan fotografi, terutama kepada kalangan muda desa. “Diharapkan kegiatan ini dapat menjadi bekal bagi masyarakat desa untuk menggali potensi yang ada di Desa Sumber Agung, sehingga mereka mampu bersaing dengan kompetitor lain,” ujar mahasiswa lainnya.

 

Sedangkan Dwi Irma Ningtias menegaskan, kegiatan ini diharapkan dapat melahirkan pemilik usaha yang paham mengenai cara berbisnis di era digital. “Dalam kegiatan ini tampak jelas antusiasnya 20 peserta dalam mengikuti pelatihan ini karena materi yang diberikan sangat dibutuhkan,’’ katanya.

 

Menurut dosen pendamping KKN, Kholidiah Ayunaning, pelatihan yang dilakukan para mahasiswanya tersebut selaras dengan kebutuhan masyarakat untuk meningkatkan pengetahuan dan ketrampilan agar bisa meningkatkan penghasilannya. ‘’Pelatihan tersebut dapat membantu meningkatkan pengetahuan tentang pengolahan hasil pertanian dan bagaimana cara menjualnya,” terangnya.

 

Peserta pelatihan semakin antusias setelah hasil pembuatan es jagung tersebut kemudian dibagikan kepada mereka. (feb)

Artikel Terkait

Most Read

Artikel Terbaru

Suka Dengerin Musik Rock

Harga Kebutuhan Pokok Masih Stabil


/