- Advertisement -
LAMONGAN, Radar Lamongan – Pemeliharaan gorong – gorong tetap dianggarkan. Nilainya sekitar Rp 500 juta.
Sekretaris Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya Lamongan, Zulkah, mengatakan, anggaran pemeliharaan gorong-gorong itu untuk seluruh di Kabupaten Lamongan yang menjadi kewenangan dinasnya. Menurut dia, wewenang saluran pembuangan berbeda – beda. “Intinya penanganan ini harus kolaborasi untuk Lamongan,” katanya.
Menurut Zulkah, intensitas hujan yang tinggi berdampak pada antrean di pematusan. Dia mengklaim genangan yang ada bakal hilang dalam waktu kurang dari satu jam.
- Advertisement -
‘’Selain pemeliharaan (dibersihkan dan mengganti yang rusak) juga dilakukan pengerukan agar pembuangan lancer. Biasanya kerjasama dengan lingkungan setempat untuk memberikan edukasi agar tidak membuang sampah di gorong-gorong,” tambahnya.
Dia menuturkan, saluran harus dilakukan pengecekan berkala untuk memastikan pembuangan tuntas sampai pematusan. “Kita sudah cek berkala tapi masih ada yang membuang sampah sehingga terjadi penyumbatan,” ujarnya kepada Radar Lamongan.
Zulkah mengatakan, saat ini sejumlah gorong-gorong sudah dinormalisasi. “Untuk pemeliharaan rutin tetap ada termasuk normalisasi tangkapan air agar tidak terjadi penyumbatan,” tuturnya. (rka/yan)
LAMONGAN, Radar Lamongan – Pemeliharaan gorong – gorong tetap dianggarkan. Nilainya sekitar Rp 500 juta.
Sekretaris Dinas Perumahan Rakyat, Kawasan Permukiman, dan Cipta Karya Lamongan, Zulkah, mengatakan, anggaran pemeliharaan gorong-gorong itu untuk seluruh di Kabupaten Lamongan yang menjadi kewenangan dinasnya. Menurut dia, wewenang saluran pembuangan berbeda – beda. “Intinya penanganan ini harus kolaborasi untuk Lamongan,” katanya.
Menurut Zulkah, intensitas hujan yang tinggi berdampak pada antrean di pematusan. Dia mengklaim genangan yang ada bakal hilang dalam waktu kurang dari satu jam.
- Advertisement -
‘’Selain pemeliharaan (dibersihkan dan mengganti yang rusak) juga dilakukan pengerukan agar pembuangan lancer. Biasanya kerjasama dengan lingkungan setempat untuk memberikan edukasi agar tidak membuang sampah di gorong-gorong,” tambahnya.
Dia menuturkan, saluran harus dilakukan pengecekan berkala untuk memastikan pembuangan tuntas sampai pematusan. “Kita sudah cek berkala tapi masih ada yang membuang sampah sehingga terjadi penyumbatan,” ujarnya kepada Radar Lamongan.
Zulkah mengatakan, saat ini sejumlah gorong-gorong sudah dinormalisasi. “Untuk pemeliharaan rutin tetap ada termasuk normalisasi tangkapan air agar tidak terjadi penyumbatan,” tuturnya. (rka/yan)
